PYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara akhirnya bereaksi atas darurat militer di Korea Selatan yang terjadi baru-baru ini.
Media Korea Utara KCNA, bahkan menyebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah melakukan aksi kediktatoran terhadap rakyatnya sendiri.
Pernyataan yang terkesan ironis itu, mengingat kediktatoran Kim Jong-un di Korea Utara, diungkapkan oleh KCNA, Rabu (11/12/2024).
Baca Juga: Reaksi Barat Usai Israel Manfaatkan Jatuhnya Rezim Assad dengan Duduki Wilayah Suriah di Golan
Ini menjadi pernyataan pertama rezim Kim Jong-un secara terbuka setelah upaya Presiden Yoon Suk-yeol berupaya menerapkan darurat militer.
Yoon Suk-yeol sendiri berargumen upaya darurat militer itu dilakukan untuk memurnikan pemerintahannya dari simpatisan Korea Utara.
“Sang boneka Yoon Suk-yeol, yang telah menghadapi krisis serius dari pemerintahan dan pemakzulan, mengumumkan darurat militer secara tak terduhga dan melepaskan senjata dari kediktatorn fasis terhadap rakyatnya,” ungkap KCNA dikutip dari The Guardian.
Mereka juga mengambarkan Yoon Suk-yeol melakukan aksi gila, dan menyebut negara tetangganya itu sebagai negara gangster.
Perintah Yoon Suk-yeol untuk darurat militer hanya berlaku selama 6 jam, sebelum dianulir oleh parlemen.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.