Kompas TV nasional peristiwa

146 Juta Orang Diprediksi Mudik Lebaran 2025, Ini Strategi Pemerintah dan Polri untuk Kelancaran

Kompas.tv - 20 Maret 2025, 14:02 WIB
146-juta-orang-diprediksi-mudik-lebaran-2025-ini-strategi-pemerintah-dan-polri-untuk-kelancaran
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengungkap, penerapan kebijakan work from anywhere (WFA) bisa mengurangi penumpukan pemudik di periode tertentu selama mudik Lebaran 2025. (Sumber: ANTARA FOTO/ MUHAMAD IBNU CHAZAR)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,68 juta orang atau sekitar 52 persen dari total populasi Indonesia.

Prediksi ini didasarkan pada survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menunjukkan potensi lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Untuk mengantisipasi arus mudik yang besar, pemerintah bersama Polri telah menyiapkan berbagai strategi guna menjaga kelancaran perjalanan masyarakat. 

Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan, termasuk rekayasa lalu lintas, pembatasan operasional angkutan barang, serta optimalisasi layanan transportasi umum.

Baca Juga: Operasi Ketupat 2025: Polri Siagakan 164 Ribu Personel untuk Jaga Keamanan Mudik Lebaran

Beberapa kebijakan pemerintah yang berpotensi mendorong peningkatan jumlah pemudik antara lain diskon tarif tol, kebijakan work from anywhere, serta perpanjangan masa libur sekolah. 

Insentif ini dinilai akan membuat lebih banyak orang memilih pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.

Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025.

Dengan volume kendaraan yang meningkat, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal atau menggunakan transportasi umum guna mengurangi kepadatan di jalan raya.

Polri, dalam Operasi Ketupat 2025, telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan, termasuk penerapan ganjil-genap, contra flow, dan one way system pada titik-titik tertentu. 

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x