JAKARTA, KOMPAS.TV - Kantor Tempo mendapatkan teror paket kepala babi dari pengirim tak dikenal.
Paket itu bertuliskan "Cica", salah satu wartawan dan pembaca acara “Bocor Alus” di YouTube Tempo.
Terkait kasus dugaan teror ini, Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) melaporkan kiriman kepala babi kepada jurnalis media Tempo ke Bareskrim Polri.
KKJ menilai hal tersebut merupakan bentuk teror.
Dalam pelaporannya, KKJ membawa sejumlah barang bukti, termasuk rekaman kamera pemantau.
Menurut KKJ, pengiriman kepala babi merupakan ancaman teror, bukan hanya terhadap individu, tetapi juga terhadap kerja jurnalistik. KKJ meminta polisi mengusut tuntas siapa aktor di balik teror itu.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi merespons kasus pengiriman kepala babi ke wartawan Tempo.
Hasan Nasbi berkelakar agar kepala babi itu dimasak saja.
Hasan mengklaim pengiriman kepala babi bukan ancaman bagi wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana atau Cica, karena ia melihat sikap Cica yang santai di media sosial. Ia mengklaim Cica justru minta dikirimi daging babi.
Dinilai nir-empati atas teror yang dihadapi jurnalis, Kepala PCO, Hasan Nasbi, kini dihujani kritik. Lalu, bagaimana seharusnya Istana merespons situasi yang mengancam kebebasan pers?
Kita bahas bersama Ketua Umum LISAN Prabowo, Hendarsam Marantoko, dan Ketua Umum YLBHI, Muhamad Isnur.
Baca Juga: Presiden Prabowo Akui Komunikasi Pemerintah ke Rakyat Belum Optimal, Ini Penyebabnya
#kepalababi #tempo #wartawan #teror
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.