JAKARTA, KOMPAS.TV - Pergerakan masyarakat saat mudik Lebaran 2025 diperkirakan mencapai 146,68 juta orang atau sekitar 52 persen dari total populasi Indonesia.
Prediksi ini didasarkan pada survei Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menunjukkan potensi lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Untuk mengantisipasi arus mudik yang besar, pemerintah bersama Polri telah menyiapkan berbagai strategi guna menjaga kelancaran perjalanan masyarakat.
Sejumlah kebijakan telah dikeluarkan, termasuk rekayasa lalu lintas, pembatasan operasional angkutan barang, serta optimalisasi layanan transportasi umum.
Baca Juga: Operasi Ketupat 2025: Polri Siagakan 164 Ribu Personel untuk Jaga Keamanan Mudik Lebaran
Beberapa kebijakan pemerintah yang berpotensi mendorong peningkatan jumlah pemudik antara lain diskon tarif tol, kebijakan work from anywhere, serta perpanjangan masa libur sekolah.
Insentif ini dinilai akan membuat lebih banyak orang memilih pulang kampung untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga.
Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 28-30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diperkirakan berlangsung pada 5-7 April 2025.
Dengan volume kendaraan yang meningkat, masyarakat diimbau untuk merencanakan perjalanan lebih awal atau menggunakan transportasi umum guna mengurangi kepadatan di jalan raya.
Polri, dalam Operasi Ketupat 2025, telah menyiapkan skema rekayasa lalu lintas guna mengantisipasi kemacetan, termasuk penerapan ganjil-genap, contra flow, dan one way system pada titik-titik tertentu.
Selain itu, delaying system dan buffer zone diterapkan di jalur penyebrangan untuk mengurai antrean kendaraan di pelabuhan.
Baca Juga: Motor Tidak Ideal untuk Mudik Lebaran, Ini Alasannya
Sebanyak 2.835 pos pengamanan dan pelayanan didirikan di berbagai titik strategis, termasuk terminal, stasiun, bandara, dan pusat perbelanjaan.
Selain itu, 164.298 personel gabungan akan diterjunkan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik selama periode arus mudik dan balik Lebaran.
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengimbau masyarakat untuk selalu memantau informasi lalu lintas melalui berbagai kanal resmi, termasuk layanan kepolisian di hotline 110.
Dengan perencanaan perjalanan yang matang, kepadatan arus mudik diharapkan dapat terurai dengan baik.
Selain itu, masyarakat diminta untuk memperhatikan kondisi kendaraan sebelum berangkat serta mematuhi aturan lalu lintas demi keselamatan bersama.
Dengan langkah antisipasi yang telah disiapkan pemerintah dan kepolisian, mudik Lebaran 2025 diharapkan dapat berjalan aman, lancar, dan nyaman bagi seluruh masyarakat.
Baca Juga: Puncak Mudik Lebaran 2025 di Bandara Soetta Diprediksi 28 Maret, Pergerakan Penumpang Capai 3,6 Juta
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.