KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Jerman memperbolehkan Ukraina menggunakan senjata yang disediakannya, untuk menyerang wilayah Rusia.
Pernyataan itu disampaikan pada Jumat (31/5/2024) atau sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan lampu hijau kepada Kiev untuk menyerang wilayah Rusia dengan menggunakan senjata bantuan AS untuk menangkis serangan Rusia ke Kharkiv.
Jerman mencatat, dalam beberapa minggu terakhir, Rusia telah mempersiapkan, mengkoordinasikan, dan melaksanakan serangan di wilayah timur laut Kharkiv, Ukraina, dari daerah-daerah di perbatasan Rusia.
“Kami bersama-sama yakin bahwa Ukraina punya hak berdasarkan hukum internasional untuk membela diri dari serangan ini,” kata pemerintah Jerman dalam sebuah pernyataan.
“Karena itu, mereka juga dapat menggunakan senjata yang disediakan untuk tujuan itu sesuai dengan komitmen hukum internasional mereka, termasuk yang disuplai oleh kami."
Serangan Rusia bulan ini di wilayah timur laut Kharkiv, termasuk serangan bom udara di toko besar bahan bangunan yang menewaskan 18 orang pada 25 Mei, memaksa evakuasi ribuan orang dan membuat pasukan Ukraina yang kekurangan tenaga, semakin kewalahan.
Ini tampaknya mendorong perubahan kebijakan di antara para pemimpin Barat.
Tentara Rusia yang lebih besar dan lebih lengkap memanfaatkan kekurangan pasukan dan amunisi Ukraina setelah penundaan bantuan militer dari AS.
Produksi militer Eropa Barat yang tidak memadai juga memperlambat pengiriman bantuan militer yang penting ke Ukraina.
Baca Juga: Presiden Prancis Desak Sekutunya Izinkan Ukraina Serang Wilayah Rusia dengan Senjata Barat
Keputusan Biden memungkinkan senjata yang disuplai AS digunakan untuk “serangan balasan atas serangan ke wilayah Kharkiv, sehingga Ukraina dapat menyerang balik pasukan Rusia yang menyerang mereka atau bersiap menyerang,” kata seorang pejabat Washington kepada The Associated Press.
Namun, para pejabat yang meminta namanya tidak dipublikasikan karena mereka tidak berwenang untuk membahas masalah sensitif ini menekankan, kebijakan AS tidak berubah.
AS tetap mewajibkan Ukraina tidak menggunakan sistem rudal taktis (ATACMS) atau rudal jarak jauh dan amunisi lain yang disediakannya untuk menyerang secara ofensif di dalam wilayah Rusia.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.