LAMPUNG, KOMPAS.TV - Hasil autopsi tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung menemukan adanya tanda kekerasan benda tumpul dan trauma dari lima korban pembunuhan satu keluarga di Lampung.
Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad menjelaskan dari autopsi secara scientific investigation crime ditemukan sejumlah trauma pada kepala korban.
"Ini kita lakukan untuk mengetahui luka-luka yang ada di bagian tubuh para korban," ujar Pandra Arsyad di Bandarlampung, Sabtu (8/10/2022). Dikutip dari Antara.
Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan 1 Keluarga di Lampung, Berawal dari Orang Hilang hingga Motif Kuasai Harta
Pandra menambahkan tim dokter forensik RS Bhayangkara menyimpulkan kelima jenazah korban pembunuhan satu keluarga meninggal akibat kekerasan benda tumpul yang menyebabkan trauma berat pada bagian kepala.
"Terdapat tanda-tanda kekerasan benda tumpul dan trauma di bagian kepala dan mengakibatkan kematian," ujarnya.
Adapun kasus ini berawal dari kecurigaan Kepala Desa Marga Jaya M Yani yang tidak pernah melihat keluarga Zainudin (60) sejak Oktober 2021.
Yani kemudian melaporkan orang hilang atas nama Juwanda (26) ke Polsek Negara Batin pada Februari 2022. Juwanda (26) merupakan anak dari Zainudin (60).
Baca Juga: Sadis! Satu Keluarga Dibunuh dan Dipendam di Septic Tank, Diduga Akibat Berebut Harta Warisan
Laporan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan memanggil sejumlah saksi, salah satunya DW (17). Dari hasil penyelidikan, DW yang merupakan cucu Zainudin ini mengaku bahwa keluarganya sudah terbunuh dan jasad mereka dikubur di septic tank di belakang rumah.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.