A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined offset: 1

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 265

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 265
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Bentangkan Poster Tragedi Kanjuruhan di Piala Dunia 2022, Aremania Ditangkap, Dikira Bawa Pesan LGBT

Kompas TV olahraga sapa qatar

Bentangkan Poster Tragedi Kanjuruhan di Piala Dunia 2022, Aremania Ditangkap, Dikira Bawa Pesan LGBT

Kompas.tv - 25 November 2022, 11:34 WIB
bentangkan-poster-tragedi-kanjuruhan-di-piala-dunia-2022-aremania-ditangkap-dikira-bawa-pesan-lgbt
Seorang Aremania, Harie Pandiono, membentangkan kaos yang bertuliskan desakan untuk dilakukan pengusutan tuntas terhadap tragedi Kanjuruhan di stadion tempat digelarnya laga Piala Dunia Qatar 2022. (Sumber: Akun twitter @arema_98)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

Harie dalam pengakuannya yang dikutip situs WeAremania, mengatakan terbang dari tempat kerjanya di Kenya, negara di bagian timur benua Afrika, dan tiba di Qatar pada 22 November.

Sementara atribut kaos, poster, dan spanduk yang dibawanya, dikirim langsung dari Malang.

"Daripada banner disita, mending keluar stadion. Tak ada sepak bola sebanding 135 nyawa saudaraku," katanya. 

Selain bawa poster, ia juga membawa sejumlah baju bertuliskan protes atas penggunaan gas air mata. 

Seperti diketahui, gas air mata yang ditembakkan aparat disebut sebagai salah satu pemicu utama Tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan 135 nyawa menghilang. 

Setelah ditangkap, Harie mengaku dilarang masuk ke stadion Piala Dunia Qatar 2022. Tetapi ia berjanji bakal membawa poster Tragedi Kanjuruhan di luar stadion dan beberapa tempat penting di Qatar.

Ini ia lakukan sebagai upaya untuk terus menyuarakan gerakan usut tuntas Tragedi Kanjuruhan. 

Adapun Tragedi Kanjuruhan terjadi pada 1 Oktober 2022 usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang. Tragedi itu menewaskan 135 nyawa dan ratusan orang luka-luka.

Tragedi Kanjuruhan disebut juga sebagai tragedi paling memilukan di dunia sepak bola di era modern.  

Baca Juga: Son dan Meunier Pakai Topeng di Piala Dunia 2022, Apa Fungsinya bagi Pesepak Bola?

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x