“Kemarin disampaikan oleh Ibu Mega bahwa ini harus, kalau kemudian rekomendasi rakernas menginginkan Ibu Mega menjadi ketua umum, Ibu Mega siap untuk melakuan itu dengan sepenuh hati. Sesimpel itu, kita santai-santai saja,” tuturnya.
Dalam dialog itu, Seno menyampaikan bahwa hasil rekomendasi dari Rakernas V tersebut, merupakan aspirasi kader.
“Itu bukan dari sesuatu yang diinginkan semata-mata karena Ibu Mega ingin menjadi ketua umum. Itu hasil rakernas kami,” katanya.
Baca Juga: Sekjen PDIP Hasto Bicara Soal Kans 'Merahkan' Anies Baswedan di Pilgub Jakarta
“Kedua, di dalam konstitusi partai kami yang harus dilaksanakan ada mekanisme kepartaian dalam menentukan ketua umum. Itu kami lalui satu per satu tahapannya tanpa mengubah konstitusi itu untuk memberikan privillege pada satu dua orang,” ungkapnya.
Dalam konteks ini, kata dia, PDIP tertib pada kesepakatan cara bermain dan tidak menabrak aturan.
Jika kemudian ada orang luar yang ingin masuk ke sana dan cawe-cawe, ia menekankan agar jangan membelakangi keputusan rakernas.
“Jangan sampai itu menolak belakang atau membelakangi apa yag sudah menjadi keputusan dari partai melalui rakernas, melibatkan seluruh pengurus, melibatkan seluruh struktur, melibatkan seluruh kader kami dari atas sampai bawah,” ujarnya.
Sebelumnya Kompas.TV memberitakan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat ingin menduduki kursi Ketua Umum (Ketum) PDIP.
Menurut Hasto, ia mendapatkan kabar itu dari seorang mantan menteri yang duduk di Kabinet Indonesia Maju.
“Ada seorang mantan menteri kemudian dihubungi menteri dalam kabinet Bapak Jokowi yang menyatakan keinginan dari Bapak Jokowi untuk menduduki Ketua Umum PDI Perjuangan,” ujar Hasto di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (15/8/2024), seperti dikutip dari YouTube Kompas TV.
Hasto mengaku pernah menyampaikan informasi itu kepada publik, beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, kata dia, yang disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri adalah fakta.
"Itu pernah saya sampaikan ke publik. Dan kemudian melihat apa yang terjadi pada Partai Golkar, yang mula-mula juga ada rumor seperti itu, ternyata itu kan terjadi, maka apa yang disampaikan Bu Megawati Soekarnoputri tersebut, itu adalah benar," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.