SOLO, KOMPAS.TV – Perut buncit disebabkan oleh tumpukan lemak yang ternyata tidak hanya dipicu oleh pola makan yang berlebihan.
Ada sejumlah kebiasaan atau perilaku yang berpotensi membuat tumpukan lemak di perut yang jarang disadari.
Melansir dari Kompas.com, berikut sejumlah perilaku yang menyebabkan perut buncit.
Berbagai penelitian telah menunjukkan, kurang tidur akibat sering bergadang dapat menyebabkan perut buncit.
Ahli jantung bernama Virend Somers dari Mayo Clinic di Minesota mengatakan, kurang tidur tampaknya membuat lemak visceral meningkat dan ini berbahaya.
Meski selama tidur tubuh dapat membakar kalori dan berat badan, tapi tidak dengan lemak visceral.
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki kualitas tidur yang buruk berisiko mengalami perut buncit.
Sementara untuk mengatasinya, memperbaiki pola tidur saja tidak cukup.
Perlu adanya latihan dan rutin olahraga yang fokus membakar lemak di bagian perut.
Tanpa disadari, stres dapat menyebabkan kenaikan berat badan sehingga memicu tumpukan lemak di perut.
Saat seseorang sedang stres, maka tubuh memproduksi kortisol yakni hormon yang berperan mengontrol nafsu makan sehingga kita cenderung lebih banyak makan.
Masalahnya, hormon kortisol ini cenderung membuat kita untuk memilih makanan yang manis, tinggi kalori, dan tinggi lemak.
"Ini adalah hal yang biasa terjadi. Ketika sedang stres kita beralih ke makanan untuk mengalihkan tekanan hidup menjadi lebih nyaman," kata David Creel, Ph.D, dari Cleveland Clinic.
Baca Juga: Tiga Cara Menghilangkan Perut Buncit yang Gampang dan Efisien, Bisa Dicoba di Rumah
Sejumlah studi membuktikan jenis minuman beralkohol yang berdampak langsung pada penumpukan lemak di perut, yaitu bir dan minuman keras jenis spirit.
Kemudian, minuman beralkohol itu berdampak pada peningkatan kadar lemak visceral.
Lemak ini termasuk jenis lemak yang tinggi risiko menyebabkan penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, serta komplikasi kesehatan lainnya.
Kebiasaan mager dalam aktivitas sehari-hari dapat meningkatkan risiko peningkatan lemak di bagian perut dan membuatnya menjadi buncit.
Untuk itu, cegah perut buncit dan atasi dengan aktivitas fisik yang mengandalkan kecepatan dan kekuatan, seperti olahraga jalan cepat, aerobik, hingga angkat beban.
Mengurangi berat badan, khususnya lingkar perut yang sudah membuncit, bisa menjadi langkah preventif demi meningkatkan kualitas kesehatan secara menyeluruh.
Kemenkes RI telah merilis panduan untuk mengukur lingkar perut bagi masyarakat awam untuk membedakan mana yang masih normal dan mana yang berisiko untuk kesehatan.
Batas aman lingkar perut pada pria adalah 90 cm, sedangkan untuk perempuan adalah tidak lebih dari 80 cm.
Cara mengukurnya dengan menggunakan pita pengukur di sekitar pusar dan sejajarkan dengan sisi di bagian tulang pinggul.
Ketika lingkar perut sudah di atas batas aman maksimum, penting untuk menerapkan langkah pencegahan dengan rutin berolahraga.
Selain itu, pastikan pula untuk mehindari konsumsi minuman beralkohol dan menerapkan pola makan yang sehat agar terhindar dari berbagai risiko penyakit.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.