JAKARTA, KOMPAS.TV - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) meminta pemerintah daerah membuka secara bertahap proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim menilai PTM secara bertahap perlu dilakukan karena tidak semua daerah secara penilaian bisa mengadakan tatap muka di sekolah.
Satriwan mencontohkan, di sejumlah daerah masih ada tenaga pengajar yang belum mendapat dosis lengkap vaksin Covid-19.
Begitu juga peserta didik, pemerintah daerah dapat menilai apakah peserta didik sudah layak mengikuti PTM secara 100 persen.
Acuannya minimal peserta didik sudah mendapat vaksin Covid-19 dosis pertama.
Baca Juga: Pro dan Kontra Pembelajaran Tatap Muka di Tengah Bayang-bayang Omicron
"Kami berharap pemerintah daerah membuka PTM bertahap, jangan langsung 100 persen. Dievaluasi dulu, diasesmen dulu. Vaksinasi gurunya sudah lengkap atau belum, lalu untuk siswanya seperti apa," ujar Satriawan saat dihubungi KOMPAS TV, Selasa (4/1/2021).
Lebih lanjut Satriwan mengakui, banyak orang tua siswa menginginkan anak bisa masuk sekolah kembali.
Hasil survei yang dilakukan Juli 2021 lalu, di 168 Kota/Kabupaten 34 provinsi mayoritas orang tua menginginkan sekolah tatap muka.
Bahkan sejak Agustus hingga November 2021 banyak daerah-daerah yang sudah membuka PTM 100 persen, walaupun hal tersebut masuk dalam pelanggaran.
Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat, Disdik DKI Tetap Jalankan Pembelajaran Tatap Muka
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.