“Rakyat Venezuela dan seluruh dunia tahu apa yang terjadi,” kata González.
Di jalanan Caracas, campuran kemarahan, air mata, dan bunyi panci yang gaduh menyambut pengumuman hasil oleh Dewan Pemilihan Nasional yang dikendalikan Maduro.
“Ini tidak mungkin,” kata Ayari Padrón, sambil menghapus air mata. “Ini adalah penghinaan.”
Pemilihan ini akan berdampak luas di seluruh benua Amerika, dengan penentang dan pendukung pemerintah sama-sama menunjukkan minat untuk bergabung dengan eksodus 7,7 juta rakyat Venezuela yang telah meninggalkan negara yang dilanda krisis ini untuk mencari peluang di luar negeri jika Maduro memenangkan masa jabatan enam tahun lagi.
Baca Juga: Alasan Pemilihan Presiden Venezuela Penting bagi Dunia Menurut Media Barat
Venezuela punya cadangan minyak terbesar di dunia dan pernah menjadi ekonomi paling maju di Amerika Latin. Namun, negara ini merosot drastis setelah Maduro mengambil alih yang langsung ambruk dihantam embargo Amerika Serikat dan Barat. Penurunan harga minyak, kekurangan barang-barang pokok, dan hiperinflasi yang melampaui 130.000% menyebabkan kerusuhan sosial dan kemudian emigrasi massal.
Sanksi ekonomi dari AS yang bertujuan untuk memaksa Maduro keluar dari kekuasaan setelah pemilihan ulangnya pada 2018 hanya memperburuk krisis.
Para pemilih berbaris sebelum fajar pada hari Minggu untuk memberikan suara, meningkatkan harapan oposisi bahwa mereka akan berhasil memecahkan cengkeraman Maduro atas kekuasaan.
Hasil resmi mengejutkan anggota oposisi yang telah merayakan secara online dan di beberapa pusat pemungutan suara, yang mereka yakini sebagai kemenangan telak untuk González.
Gabriel Boric, pemimpin kiri Chile, menyebut hasil tersebut sebagai “sulit dipercaya,” sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Washington memiliki “kekhawatiran serius” hasil tersebut tidak mencerminkan suara rakyat.
Pemimpin oposisi Maria Corina Machado mengatakan margin kemenangan González adalah “luar biasa,” berdasarkan hitungan suara yang diterima kampanye dari perwakilan yang ditempatkan di sekitar 40% kotak suara.
Otoritas menunda pengumuman hasil dari setiap 30.000 tempat pemungutan suara di seluruh negeri, hanya menjanjikan akan melakukannya dalam “jam-jam mendatang,” sehingga menyulitkan upaya verifikasi hasil.
Sumber : Anadolu / Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.