SEMARANG, KOMPAS.TV - Minum kopi Turki merupakan salah satu tradisi di bulan Ramadan yang setiap tahun digelar oleh penghuni Santrendelik Kali Alang, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang. Pengolahan kopi Turki ini berbeda dengan kopi pada umunnya yang hanya diseduh dengan menggunakan air panas. Untuk kopi Turki ini diolah dengan menggunakan pasir panas. Seduhan kopi hitam yang ditaruh pada cangkir berbentuk pot tembaga dengan tangkai panjang atau disebut cezve ini kemudian ditaruh di atas pasir panas hingga benar-benar mendidih. Setelah mendidih dan terlihat mengental, kopi hitam turki ini bisa disajikan. "Enak gitu, lebih pekat dibanding kopi tubruk biasa, dan rasanya tidak terlalu pahit, bisa dinikmati oleh semuanya. Aromanya juga lebih keluar, karena dia kan pakai pasir mungkin jadi lebih lama ya dibanding tubruk biasa, aromanya juga lebih wangi," kata Linda, santri Santrendelik. Kopi Turki ini sudah menjadi tradisi penghuni Santrendelik. Biasanya dinikmati bermasa pada saat berbuka puasa. Santrendelik yang berlokasi di hutan Kali Alang, Gunung Pati ini, semacam pondok pesantren bagi mereka yang benar- benar ingin bertobat. Biasanya mereka menjelang berbuka puasa berdiskusi tukar ilmu sambil minum kopi Turki sekaligus ajang silaturahmi antar penghuni Santrendelik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.