Kompas TV religi beranda islami

Teks Arab dan Latin Niat Mandi Junub hingga Tata Caranya

Kompas.tv - 15 Maret 2024, 09:52 WIB
teks-arab-dan-latin-niat-mandi-junub-hingga-tata-caranya
Apakah wajib mandi keramas. (Sumber: Freepik)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mandi junub atau mandi besar dalam ajaran Islam, bukan hanya sekadar tindakan membersihkan diri dari kotoran fisik.

Namun, juga merupakan salah satu kunci utama dalam menjaga kesucian diri untuk dapat melaksanakan berbagai jenis ibadah.

Berdasarkan panduan yang diberikan oleh Kementerian Agama, mandi junub menjadi syarat mutlak bagi umat Islam dalam kondisi tertentu, seperti sebelum melaksanakan salat, itikaf, thawaf, menyentuh mushaf Al-Quran, dan ibadah lain yang membutuhkan kondisi bebas dari hadats besar maupun kecil.

Baca Juga: Teks Khotbah Jumat 15 Maret 2024: Mengawali Puasa Ramadan dengan Senyuman

Ada dua kondisi utama yang mewajibkan seorang Muslim untuk melakukan mandi junub: pertama, terjadinya ejakulasi mani, baik disengaja maupun tidak; dan kedua, setelah berhubungan suami istri, meskipun tidak terjadi ejakulasi.

Kedua kondisi ini meniscayakan pelaksanaan mandi wajib atau mandi junub untuk menghilangkan hadas besar, dibandingkan dengan hadas kecil yang dapat dihilangkan hanya dengan wudu.

Baca Juga: Jadwal Imsak untuk Wilayah Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya dan Denpasar 15 Maret 2024

Cara Mandi Junub, dari Niat sampai Langkah

1. Niat Mandi Junub

Niat menjadi pondasi utama dalam setiap ibadah, termasuk mandi junub.

Niat ini diucapkan dengan lafal:

"نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى"

"Nawaitul ghusla li raf'il hadatsil akbari minal janâbati fardhollillahi ta'ala."

Artinya: "Saya niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari janabah, fardhu karena Allah ta'ala."

Dalam prakteknya, khususnya menurut madzhab Syafi'i, niat ini harus dilakukan bersamaan dengan saat air pertama kali menyentuh kulit.

Baca Juga: Bacaan Doa Buka Puasa Sahih, Dibaca Sebelum atau Setelah Makan?

2. Mengguyur Seluruh Badan

Setiap bagian dari tubuh harus terkena air, mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki, termasuk semua lipatan kulit dan pangkal rambut.

Ini menegaskan bahwa tidak ada bagian dari tubuh yang tertinggal dalam proses pembersihan ini.

Selain rukun yang wajib, ada beberapa sunah yang disarankan untuk dilakukan saat mandi junub, yang diuraikan oleh Imam al-Ghazali, yakni:

Baca Juga: Tips Makan saat Sahur dan Berbuka Puasa agar Kesehatan Tetap Terjaga

  • Membasuh tangan hingga tiga kali sebelum memulai.
  • Membersihkan diri dari najis sebelum mandi.
  • Melakukan wudu sebelum mandi.
  • Mengguyur kepala tiga kali dengan niat menghilangkan hadas.
  • Mengguyur bagian kanan dan kiri badan, masing-masing tiga kali.
  • Menggosok tubuh secara menyeluruh untuk memastikan kebersihan.
  • Menyela-nyela rambut dan jenggot.
  • Memastikan air mencapai semua lipatan kulit.
  • Menghindari menyentuh kemaluan selama proses mandi; jika terjadi, disunahkan untuk berwudu kembali.

Melalui pengamalan rukun dan sunah dalam mandi junub, seorang Muslim diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadahnya dengan menjaga kesucian diri secara menyeluruh.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x