Kompas TV regional jawa timur

Gara-gara Klik File Mirip PDF, Warga Kota Malang Kehilangan Uang Rp549 Juta di Rekeningnya

Kompas.tv - 16 Juli 2023, 01:05 WIB
gara-gara-klik-file-mirip-pdf-warga-kota-malang-kehilangan-uang-rp549-juta-di-rekeningnya
Ilustrasi penipuan digital. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

MALANG, KOMPAS.TV - Irwan Gema (68), warga asal Kota Malang, Jawa Timur tidak menyangka kehilangan uang sebesar Rp549 juta hanya gara-gara mengeklik file mirip PDF.

Kejadian itu bermula pada Minggu (11/6/2023), usai dirinya menerima kiriman file aplikasi menyerupai PDF lewat pesan WhatsApp yang dikirim oleh nomor tidak dikenal.

Pada hari itu juga, Irwan pun sempat ditelepon oleh nomor tidak dikenal. Penelepon itu kemudian mengaku sebagai kurir paket dan memintanya mengeklik file PDF tersebut.

Irwan yang tidak tahu pun membuka file itu. Tidak lama berselang, ponselnya tiba-tiba dalam keadaan blank.

"Saya enggak bisa apa-apa dengan HP itu, tidak lama saya otak-atik, kemudian saya pergi ke konter HP, saya tanya kenapa HP saya bisa seperti ini, katanya HP saya di-hack," kata Irwan dikutip dari Kompas.com, pada Sabtu (15/7/2023).

Keesokan harinya, pada Senin (12/6/2023), Irwan menuju ke bank tempat dirinya menabung, yakni di kantor kawasan Jalan Letjen Sutoyo, Kota Malang. 

Dia ingin memblokir rekening tabungannya karena khawatir setelah mengeklik file PDF itu.

Kekhawatirannya itu kemudian menjadi kenyataan saat dia meminta untuk mencetak rekening koran. Dalam rekening koran itu, erdapat dua transaksi janggal yang tidak dilakukannya.

Tercatat, transaksi pertama terjadi pada Senin (12/6/2023) sekitar Pukul 01.23 WIB dini hari, ke rekening bank yang sama sebesar Rp500 juta. Sedangkan yang kedua, pada Pukul 01.24 WIB, kembali terjadi transaksi kedua senilai Rp49,9 juta ke rekening bank lain.

Irwan selanjutnya membuat laporan pengaduan bank dan diproses selama 14 hari kerja.

Akan tetapi, ia juga merasa kecewa dengan pihak bank karena dua transaksi tersebut dianggap tidak janggal atau sah.

"Pihak bank mengatakan bahwa transaksi tersebut tidak janggal, padahal transaksinya tanpa alamat, hanya ada nama saja tanpa nomor rekening. Saya bilang, ini janggal Pak transaksinya," ceritanya.

Baca Juga: Mario Teguh Tidak Terima Disebut Lakukan Penipuan Rp5 M, Kini Somasi Pelapor

Setelah menunggu jawaban, pihak bank menganggap bahwa transaksi itu kesalahan dirinya. 

Irwan pun dianggap menjadi korban penipuan yang menyebabkan kerugian terhadap dirinya sendiri.

"Padahal saya tidak terima kode OTP juga, kode OTP apaan," ujarnya.

Namun, dia mengakui menerima nomor rekening penerima atas dua transaksi tersebut dari pihak bank yang sebelumnya tidak diketahuinya. 

Atas kerugian yang dialaminya, Irwan juga telah mengadukan kasus ini ke polisi.

Irwan yang masih kecewa dengan pihak bank karena tidak bisa membantu permasalahannya, berharap, ada iktikad baik dari pihak bank dan dapat mengakui sistem keamanan yang masih kurang.

Dia yang kemudian membandingkan enam bank lain tempat dirinya memiliki rekening tabungan dengan kondisi yang aman-aman saja.

"Saya ada tujuh rekening, semuanya aman. Tapi yang bobol yang ini," katanya.

Sementara dari pihak kepolisian, Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis mengaku belum mengetahui detail laporan dari korban.

Meski begitu, dia tetap mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati jika menerima pesan yang mencurigakan.

"Jelas modus seperti ini meresahkan dan mengecoh masyarakat. Apabila masyarakat kesulitan membedakan antara format file aplikasi atau bukan, lebih baik diabaikan untuk sementara waktu, jangan diklik dahulu," kata Nur.

"Bila bentuknya aplikasi, langsung hapus dari pesan dan blokir kontak orang asing tersebut," ujarnya. 

Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Undangan Pernikahan, Ini Tips dari BRI Bila Terlanjur Klik Aplikasi Bodong!


 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x