Setelah menunggu jawaban, pihak bank menganggap bahwa transaksi itu kesalahan dirinya.
Irwan pun dianggap menjadi korban penipuan yang menyebabkan kerugian terhadap dirinya sendiri.
"Padahal saya tidak terima kode OTP juga, kode OTP apaan," ujarnya.
Namun, dia mengakui menerima nomor rekening penerima atas dua transaksi tersebut dari pihak bank yang sebelumnya tidak diketahuinya.
Atas kerugian yang dialaminya, Irwan juga telah mengadukan kasus ini ke polisi.
Irwan yang masih kecewa dengan pihak bank karena tidak bisa membantu permasalahannya, berharap, ada iktikad baik dari pihak bank dan dapat mengakui sistem keamanan yang masih kurang.
Dia yang kemudian membandingkan enam bank lain tempat dirinya memiliki rekening tabungan dengan kondisi yang aman-aman saja.
"Saya ada tujuh rekening, semuanya aman. Tapi yang bobol yang ini," katanya.
Sementara dari pihak kepolisian, Wakasat Reskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis mengaku belum mengetahui detail laporan dari korban.
Meski begitu, dia tetap mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati jika menerima pesan yang mencurigakan.
"Jelas modus seperti ini meresahkan dan mengecoh masyarakat. Apabila masyarakat kesulitan membedakan antara format file aplikasi atau bukan, lebih baik diabaikan untuk sementara waktu, jangan diklik dahulu," kata Nur.
"Bila bentuknya aplikasi, langsung hapus dari pesan dan blokir kontak orang asing tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Waspada Modus Penipuan Undangan Pernikahan, Ini Tips dari BRI Bila Terlanjur Klik Aplikasi Bodong!
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.