Kompas TV nasional hukum

Kuasa Hukum Sebut Guru Supriyani Tak Perlu Menanggapi Somasi Bupati Konawe Selatan, Ini Alasannya

Kompas.tv - 9 November 2024, 21:27 WIB
kuasa-hukum-sebut-guru-supriyani-tak-perlu-menanggapi-somasi-bupati-konawe-selatan-ini-alasannya
Andre Darmawan (kiri) selaku kuasa hukum Supriyani, guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Baito, Konawe Selatan yang menjadi terakwa kasus dugaan penganiayaan siswa, di Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (9/11/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV – Andre Darmawan selaku kuasa hukum dari Supriyani, guru honorer Sekolah Dasar Negeri (SDN) 04 Baito, Konawe Selatan, mengaku tidak perlu menanggapi somasi dari Bupati Konsel, Surunuddin Dangga terhadap kliennya.

Penjelasan Andre tersebut ia sampaikan dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Sabtu (9/11/2024).

Diketahui, Supriyani disomasi karena dianggap mencemarkan nama bupati Konawe Selatan, setelah ia mencabut kesepakatan damai dengan orang tua muridnya, Aipda WH.

Supriyani mengaku dirinya merasa tertekan saat menandatangani surat kesepakatan damai di hadapan sejumlah pejabat tersebut pada Kamis (7/11/2024).

“Kalau itu sih kami tidak perlu tanggapi ya,” ucapnya menjawab pertanyaan mengenai langkah selanjutnya setelah ada somasi dari bupati tersebut.

Baca Juga: Guru Supriyani Disomasi Bupati Konawe Selatan, Ketua PBHI: Ketimpangan Pihak Berkuasa & Warga Biasa

“Kalaupun di situ ada tuntutan permintaan maaf atau ada tuntutan supaya kami mencabut kembali surat itu dan ada ancaman laporan polisi, kami silakan saja,” ujarnya.

Sebab, menurutnya, Supriyani tidak pernah mencemarkan nama baik siapa pun. Hal yang disampaikan Supriyani saat mencabut kesepakatan damai tersebut, kata Andre memang kondisi yang dirasakan kliennya saat itu.

Dalam dialog tersebut, Andre membenarkan bahwa pihaknya menerima somasi dari bupati pada Jumat (8/11/2024). Namun, itu semua disebutnya tidak berdasar.

“Somasi itu memang kami terima kemarin ya, itu sesuatu yang tidak berdasar karena mereka mempermasalahkan pencabutan kesepakatan damai.”

“Ini Ibu Supriyani memang pada saat itu merasakan kondisi yang tertekan dan terpaksa, karena memang pada saat itu banyak pejabat yang semuanya itu sepertinya mengarahkan agar Ibu Supriyani berdamai dan menghentikan segala proses hukum yang berjalan,” ucapnya.

Saat ini, lanjut Andre, pihaknya masih menjalani proses persidangan untuk membuktikan bahwa Supriyani tidak bersalah pada kasus dugaan penganiayaan terhadap siswanya tersebut.

“Kita lagi diproses laporan kode etik, pelanggaran, baik itu di kejaksaan maupun di kepolisian.”




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x