Hendra mengatakan, melihat jejak di lokasi kejadian, pihaknya bersama Tim SAR gabungan menyimpulkan bahwa kemungkinan besar korban dimakan buaya.
Meski begitu, upaya pencarian tetap dilakukan oleh masyarakat bersama Tim SAR gabungan. Bahkan sebuah posko sementara sempat didirakan dalam rangka pencarian korban.
Pada hari pertama pencarian, tim SAR gabungan masih kesulitan untuk menemukan Sabli.
Baca Juga: Dua Pria yang Lempar Anjing ke Rawa Berisi Buaya Kini Dipenjara
Harapan muncul saat di arah hulu sungai, sekitar 1 sampai 2 kilometer dari kapal korban yang terikat di pohon nipah, tim menemukan buaya besar yang diduga berjenis buaya muara.
Proses pencarian yang sempat dihentikan kemudian dilanjutkan pada Senin (26/6/2023) sekitar Pukul 18.30 WITA.
Karena belum bisa memastikan, tim kemudian memilih untuk mengevakuasi buaya tersebut lebih dahulu.
Saat ditemukan, buaya tersebut terlihat kekenyangan dan sulit untuk bergerak karena perutnya yang besar.
"Kita curigai, karena ukurannya (perutnya) lumayan besar dan memiliki panjang sekitar 5,4 meter," tutur Hendra.
"Lagian buayanya itu seperti kondisi kenyang habis makan, enggak bisa terlalu banyak gerak gitu," ucapnya.
Pada hari yang sama sekitar Pukul 21.00 WITA, tim pun memutuskan untuk membelah perut buaya tersebut dan ditemukanlah jasad korban dalam kondisi meninggal dunia.
"Di hari yang sama, sekiranya Pukul 21.00 WITA, Tim SAR melakukan pembelahan perut buaya dan menemukan korban di dalam perut buaya dalam keadaan meninggal dunia," ungkap Hendra.
Setelah menemukan korban, Tim SAR pun membubarkan tim dan menyatakan pencarian korban dihentikan karena sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
Baca Juga: Erick Thohir Marah Soal Pekerja Lempar Anjing Hidup ke Buaya: Tindak Tegas!
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.