BOGOR, KOMPAS.TV – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku sempat dipusingkan oleh persoalan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin Bogor, saat ia menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).
Penjelasan itu disampaikan saat ia memberikan sambutan pada peresmian GKI Pengadilan Pos Jemaat Bogor Barat atau yang dulu dikenal sebagai GKI Yasmin, Minggu (9/4/2023).
Menurut Tito, peresmian gereja yang digelar secara sederhana dan dihadiri oleh sekitar 200 hingga 300 orang tersebut merupakan sesuatu yang fenomenal untuk bangsa Indonesia.
“Karena hari ini kita menyelesaikan masalah yang dihadapi lebih dari 15 tahun,” tuturnya.
Baca Juga: Hadiri Peresmian Gereja Yasmin di Bogor, Mendagri Wacanakan Anggaran untuk FKUB untuk Cegah Konflik
“Saya dulu sebagai Kapolda Metro pernah, kemudian juga sebagai Kapolri. Salah satu yang membuat saya pusing adalah kasus Gereja Yasmin, itu demonya pasti di depan Istana terus.”
Kala itu, lanjut Tito, tidak ada jalan keluar dan menjadi persoalan sehingga ia mempelajari kasus itu betul-betul.
“Di satu sisi memang ada permasalahan yang kompleks, nggak satu masalah dalam pendirian rumah ibadah ini.”
“Pertama, tentu kita semua mengetahui bahwa Indonesia, founding father kita sudah memahami tentang pluralisme adalah suatu keniscayaan,” kata dia.
Pluralisme, lanjut Tito, adalah takdir dari Tuhan yang mahakuasa.
Ia kemudian mencontohkan Afganistan, yang hanya memiliki tujuh suku dan 99 persen rakyatnya memeluk agama yang sama.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.