Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menyumbang medali emas dari cabang olahraga bulu tangkis di Olimpiade 2016.
Medali emas itu juga menjadi satu-satunya yang diraih Indonesia pada ajang olahraga multi-event dunia tersebut.
Namun pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengungkapkan saat-saat jelang Olimpiade 2016 menjadi yang paling emosional untuk keduanya.
Baca Juga: Susy Susanti Jelaskan Status Magang Tontowi Ahmad
“Tekanan menunju Olimpiade sangat besar. Jangakan pemain, saya sebagai pelatih juga merasakan tekanan dan sempat emosional di suatu turnamen,” kata Richard di laman resmi PBSI.
“Jadi saat itu, baik Owi (Tontowi) maupun Butet (Liliyana) sama-sama sensitif,” tambahnya.
Menurutnya, baik Tontowi dan Liliyana sempat mengalami masalah komunikasi. Hal itu sempat mengganggu permainan keduanya.
Akhirnya Richard meminta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi saat itu, Rexy Mainaky untuk menyiapkan psikolog untuk menengahi mereka.
Baca Juga: Pensiun dari Bulu Tangkis, Tontowi Ahmad Keberatan dengan Status Pemain Magang
Puncaknya,Tontowi dan Liliyana semakin kompak saat pemusatan latihan Olimpiade di Kudus.
Kala itu, Richard juga meminta pertolongan pelatih senior, Christian Hadinata dan Minarti Timur untuk memberikan wejangan kepada keduanya.
“Ada satu kata Koh Chris yang sangat menggunggah Owi/Butet, tapi saya lihat lebih ngena ke Owi. Koh Chris bilang mereka itu soulmate, belahan jiwa,” ujarnya.
“Owi belahan jiwanya Butet, begitu juga sebaliknya. Apa yang mereka lakukan akan berpengaruh untuk mereka berdua,” lanjutnya.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Pensiun, Ini Gelar yang Pernah Disabetnya
Richard melihat saat itu permainan Tontowi jadi berbeda. Mereka mampu bermain tanpa celah sehingga bisa menjadi juara.
Bahkan mereka sukses mengalahkan sang musuh bebuyutan sekaligus unggulan pertama di ajang tersebut, Zhang Nan/Zhao Yunlei dari China di semifinal.
“Zhang/Zhao sebelumnya kompak, tapi jelang Olimpiade sempat kelihatan tidak harmonis di lapangan. Sebaliknya Owi/Butet dari jauh-jauh hari berantem, tapi pas Olimpide akur banget, ya jadi sulit mengalahkan mereka,” katanya.
Baca Juga: Tontowi Ahmad Ternyata Sempat Diragukan di Awal Karier
Tontowi/Liliyana akhirnya meraih medali emas usai mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying 21-14 dan 21-12.
Namun, permainan keduanya kini tak bisa disaksikan lagi. Liliyana sudah memutuskan pensiun pada awal 2019.
Sedangkan Tontowi akhirnya memutuskan berhenti dari olahraga yang membesarkan namanya tersebut, Senin (18/5/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.