Semasa hidupnya, Fajar dikenal sebagai orang yang baik.
Amin, teman dekat sekaligus tetangga korban juga berharap kasus ini bisa diusut tuntas.
“Fajar itu tidak ikut tawuran ya. Dia memang menemani juru parkir (jukir) di Mirota Babarsari itu, mas Imam,” kata Amin, dikutip Tribun Jogja.
"Fajar itu memang dikenal baik. Ya mungkin memang sudah jalannya. Fajar itu orang baik betul. Gak aneh-aneh dia, gak ikut tawuran tapi malah jadi korban."
“Kita berharap kasus ini naik. Jangan kayak sebelumnya, berhenti di tengah jalan, tidak ada perkembangan. Harus tuntas diselesaikan,” ucap Amin.
Sebelumnya, Jogja Police Watch (JPW) ajak suporter sepak bola dan masyarakat Yogyakarta untuk menahan diri dan tidak melakukan tindakan-tindakan melanggar hukum.
Pernyataan itu disampaikan Kadiv Humas JPW Baharuddin Kamba guna merespons bentrokan suporter sepak bola di Jalan Gejayan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (25/7/2022).
"JPW mengajak kepada seluruh masyarakat Yogyakarta untuk menahan diri agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum. Hindari hal-hal yang merugikan masyarakat dan melanggar hukum," kata Baharuddin Kamba dalam keterangan tertulis yang diterima KOMPAS.TV, Selasa (26/7).
Lebih lanjut, Baharuddin meminta seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas daerah dan jangan mudah terprovokasi.
Meski begitu, ia meminta kepada kepolisian agar dapat menindak tegas masyarakat yang melakukan pelanggaran hukum.
"Mari bersama-sama menjaga kondusivitas daerah masing-masing. Jangan mudah terprovokasi. Kepolisian sebagai alat negara harus tegas tanpa pandang bulu terhadap masyarakat termasuk suporter klub bola yang melakukan pelanggaran hukum," ujarnya.
Sumber : Tribun Jogja
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.