Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengumumkan wajah baru yang akan membantu pemerintah menyampaikan informasi terkait virus corona.
Yurianto memperkenalkan dokter Reisa Broto Asmoro sebagai Anggota Tim Komunik1asi Publik Gugus Tugas Pusat.
Kehadiran dokter Reisa yang dikenal lewat acara DR Oz Indonesia dianggap membawa warna baru dalam menyampaikan informasi Covid-19. Mengingat selama tiga bulan belakangan Yurianto menghiasi layar kaca meski informasinya tetap ditunggu publik.
Baca Juga: Dokter Reisa Broto Asmoro Dampingi Achmad Yurianto Sampaikan Update Corona
Pakar komunikasi politik Effendi Gazali menilai kehadiran Reisa dilayar kaca bisa mendukung penyajian informasi yang diberikan. Tapi hal ini harus selaras dengan substansi yang disajikan.
"Hemat saya, dalam konteks Covid-19, substansinya yang ditingkatkan betul kualitasnya. Misal, data harus transparan," ujarnya melalui pesan singkat, Senin (8/6/2020) malam.
Effendi menjelaskan penyampaian pesan terbagai menjadi dua, substansi atau the song dan pembawa substansi atau the singer.
Jika Reisa sebagai penyanyi baru memberikan lagu yang bagus dan dengan nada yang tidak kurang dalam memperlihatkan kemajuan Indonesia dalam penanganan Covid-19 tentunya bisa memberi sesuatu yang baru.
Baca Juga: Alasan di Balik Penunjukan Dokter Reisa Broto Asmoro sebagai Jubir Tim Komunikasi Publik Covid-19
"Kalau substansi ditingkatkan kualitasnya, maka menyegarkan penyampai pesan, untuk saling melengkapi, akan terasa manfaatnya. Tentu saja kita senang banyak figur yang dekat dengan masyarakat jadi juru bicara juga," ujar Effendi.
Kualitas Substansi
Effendi menilai ada yang kurang dari informasi yang diberikan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Ia menyoroti soal jumlah tes yang dilakukan pemerintah.
Menurutnya banyak yang bilang kondisi Amerika Serikat lebih parah dari Indonesia lantaran angka pasien positif di Negeri Paman Sam jauh lebih tinggi dibanding Indonesia. Namun hal itu, tidak sebanding dengan jumlah tes Covid-19 yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.