Kompas TV nasional hukum

Ahli Digital Forensik: Motif Peretas Kebanyakan Ekonomi, Data yang Dijual Bisa Seharga Ratusan Juta

Kompas.tv - 10 September 2022, 21:07 WIB
ahli-digital-forensik-motif-peretas-kebanyakan-ekonomi-data-yang-dijual-bisa-seharga-ratusan-juta
Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah meneliti sejak 2019 mulai marak data pribadi masyarakat Indonesia yang bocor. Data tersebut banyak yang dijual. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Motif para peretas dan menjual data hasil peretasan di forum Breached atau forum Raid murni terkait ekonomi.

Ahli Digital Forensik Ruby Alamsyah menjelaskan dari tahun 2019 banyak dokumen atau data pribadi yang mengalami kebocoran di Indonesia dijual di forum komunitas hacker.

Tujuan mereka menjual data tersebut murni karena motif ekonomi. Sebab selama ini dirinya belum menemukan bukti nyata dari motif lain seperti politik atau keamanan yang dilakukan para peretas.

Baca Juga: BSSN Siap Ambil Langkah Hukum Hadapi Hacker Bjorka yang Klaim Retas Dokumen Jokowi

"Kalau ini dia jual beli data saja," ujar Ruby program Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (10/9/2022).

Ruby menilai ada kelemahan dalam keamanan siber di Indonesia, termasuk di pemerintahan. 

Namun karena data yang diunggah akun Bjorka dalam forum Breached memiliki kualitas yang rendah, maka ketertarikan pihak lain untuk membeli data tersebut juga lemah.

Salah satu data yang dinilainya berkualitas yakni data BPJS Kesehatan yang bocor dan dijual di raidforums beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Bikin Heboh, Hacker Bjorka Klaim Bocorkan Dokumen Rahasia Diduga Milik Presiden RI

"Itu dijual mahal, ratusan juta. Begitu juga data-data lain yang sampai puluhan ribu dolar," ujar Ruby.

Ruby menambahkan data pribadi yang diretas dan diperjualbelikan di forum hacker atau dipublikasikan secara umum sangat rentan untuk dijadikan calon korban kejahatan siber.

Seperti social engineering atau memanfaatkan data yang dapat untuk melakukan penipuan hingga menggunakan data tersebut untuk mengambil akun pribadi. 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x