Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Lancarkan Serangan Udara Besar-Besaran di Suriah, Tuai Kritik Keras Negara-Negara Arab

Kompas.tv - 10 Desember 2024, 11:48 WIB
israel-lancarkan-serangan-udara-besar-besaran-di-suriah-tuai-kritik-keras-negara-negara-arab
Tentara Israel berkumpul di dekat sebuat kendaraan lapis baja di dekat apa yang disebut Garis Alfa yang memisahkan Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah yang dicaplok Israel, dan Suriah, di kota kecil Majdal Shams, Senin (9/12/2024). (Sumber: AP Photo/Matias Delacroix)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

 

DAMASKUS, KOMPAS.TV – Serangan udara yang dilancarkan jet-jet tempur Israel, mengguncang berbagai wilayah di Suriah dalam beberapa hari terakhir setelah tumbangnya pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

Media lokal Suriah melaporkan Israel melancarkan lusinan serangan ke seluruh wilayah Suriah termasuk Ibu Kota Damaskus.

Sementara Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) melaporkan, lebih dari 100 serangan Israel menargetkan lokasi-lokasi militer.

Media setempat melaporkan salah satu yang menjadi target serangan Israel adalah sebuah pusat penelitian yang diduga terkait dengan pengembangan senjata kimia.

Serangan ini terjadi menyusul jatuhnya rezim Assad pada Minggu (8/12/2024) setelah kelompok pemberontak berhasil memasuki Damaskus.

Baca Juga: Suriah Menatap Era Baru Pasca-Assad, Pengamat Sebut Indonesia Bisa Jadi Teladan Berdemokrasi

Israel berdalih serangan-serangannya bertujuan mencegah senjata strategis "jatuh ke tangan ekstremis."

Israel telah menduduki Dataran Tinggi Golan, wilayah Suriah, sejak 1967 dan mencaploknya secara ilegal pada 1981.

Pada Minggu, Israel masuk dan menguasai buffer zone atau zona penyangga yang memisahkan Dataran Tinggi Golan yang didudukinya, dari wilayah-wilayah Suriah lainnya.

Israel juga memerintahkan warga Suriah yang tinggal di lima desa di dekat zona tersebut agar "tetap di rumah."

Kritik Negara-Negara Arab

Langkah agresif Israel memicu kritik keras dari sejumlah negara Arab. Qatar, Irak, dan Arab Saudi mengecam tindakan yang dianggap sebagai pelanggaran hukum internasional dan pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.

"Langkah ini merupakan perkembangan berbahaya dan serangan terang-terangan terhadap kesatuan dan kedaulatan Suriah," ujar Kementerian Luar Negeri Qatar dalam pernyataannya pada Senin (9/12/2024), dikutip dari Al Jazeera.




Sumber : BBC, Al Jazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x