Kompas TV internasional kompas dunia

Mesir Usul Gencatan Senjata Israel-Hamas Dua Hari untuk Bebaskan Sandera, Serangan Terus Berlanjut

Kompas.tv - 28 Oktober 2024, 13:18 WIB
mesir-usul-gencatan-senjata-israel-hamas-dua-hari-untuk-bebaskan-sandera-serangan-terus-berlanjut
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi pada Minggu, 27 Oktober 2024, mengumumkan bahwa Mesir telah mengusulkan gencatan senjata dua hari antara Israel dan Hamas.  (Sumber: Anadolu)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

KAIRO, KOMPAS TV - Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi pada Minggu, (27/10/2024) mengumumkan bahwa Mesir telah mengusulkan gencatan senjata dua hari antara Israel dan Hamas. 

Langkah ini bertujuan untuk membebaskan empat sandera yang ditahan di Gaza. Namun, baik Israel maupun Hamas belum memberikan respons segera atas usulan tersebut, sementara perundingan tambahan direncanakan di Qatar, mediator kunci lainnya. 

Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sissi menyatakan, "Kami mengusulkan gencatan senjata di Jalur Gaza selama dua hari untuk pertukaran empat sandera (Israel) dengan beberapa tahanan (Palestina), dan kemudian negosiasi akan berlangsung selama sepuluh hari untuk menjadikan gencatan senjata ini sebagai gencatan tetap." Pernyataan ini disampaikan el-Sissi dalam konferensi pers bersama Presiden Aljazair Abdelmadjid Tebboune di Kairo hari Minggu, 27 Oktober 2024. 

Usulan gencatan senjata ini merupakan bagian dari upaya diplomatik yang telah berlangsung sejak pecahnya perang antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023, menyusul serangan Hamas di Israel selatan. 

Konflik ini meluas dan membawa ketegangan di seluruh kawasan, termasuk serangan langsung Israel terhadap Iran, yang dianggap sebagai pendukung utama Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

Menurut el-Sissi, selain pembebasan sandera, proposal ini mencakup pembebasan sebagian tahanan Palestina oleh Israel dan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang saat ini menghadapi blokade ketat. 

El-Sissi menyatakan bahwa usulan ini bertujuan untuk “menggerakkan situasi ke arah yang lebih baik,” sambil menegaskan bahwa negosiasi akan dilanjutkan untuk mewujudkan gencatan senjata yang lebih permanen, seperti laporan Associated Press hari Senin, 28 Oktober 2024. 

Namun, pembicaraan mengenai gencatan senjata yang lebih lama sering kali terhenti. Pihak Hamas menginginkan pasukan Israel mundur dari Gaza sebagai prasyarat, sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersikukuh bahwa pasukan Israel akan tetap berada di Gaza sampai Hamas dapat dihancurkan sepenuhnya.

Di tengah ketidakpastian diplomatik ini, Kepala Mossad Israel terbang ke Doha pada Minggu untuk bertemu dengan Perdana Menteri Qatar dan Kepala CIA Amerika Serikat dalam upaya terbaru untuk mengakhiri pertempuran dan mengurangi ketegangan kawasan. 

Ketegangan ini semakin memuncak setelah Israel melakukan serangan langsung terhadap Iran akhir pekan lalu, menyusul serangan rudal balistik Iran yang terjadi sebelumnya bulan ini. 




Sumber : Anadolu




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x