Dilansir dari Middle East Eye, Kamis (3/10/2024), seorang sumber konservatif Iran yang meminta anonimitas menegaskan bahwa serangan rudal itu membuat Israel terkejut.
Ia menambahkan Israel gagal menghalau sejumlah rudal karena operasi siber yang kuat terhadap sistem pertahanan.
“Saat serangan, rudal juga diluncurkan dari silo di bawah tanah, setelah sebelumnya peluncuran kerap dilakukan dari lapangan peluncuran,” katanya.
Seorang mantan diplomat Iran, yang juga meminta anonimitas menggambarkan serangan tersebut sangat kuat, terkalibrasi dan sukses.
Ia menambahkan bahwa serangan ini lebih efektif dari rentetan serangan rudal pada April, dan mengungkapkan keuntungan penting lainnya.
“Israel kini tahu seberapa jauh rudal Iran bisa mencapai, dan dalam pertempuran, Teheran akan merespons, tidak hanya dengan 200 rudal, tetapi lebih banyak lagi,” tuturnya.
Eks diplomat itu menambahkan bahwa saat ini Israel secara aktif mempromosikan proganda di kalangan Arab untuk melawan Iran. Bahkan di Lebanon, mereka mengatakan Teheran sudah kehilangan sekutunya.
Baca Juga: Iran Peringatkan Akan Balas Secara Tidak Konvensional Jika Israel Melancarkan Serangan Baru
“Mereka bisa dibilang sukses dalam propaganda ini, namun kini semua keadaan telah berubah,” ujarnya.
Seorang analis politik luar negeri mengatakan kepada Middle East Eye, bahwa penggunaan rudal balistik dan hipersonik, dan juga elemen kejutannya tak hanya mendemonstrasikan kekuatan Iran.
Tetapi juga menyoroti determinasi Iran untuk mempertahankan kepentingannya, dan merespons Israel dalam provokasi lebih lanjut.
Sumber : Middle East Eye
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.