Kompas TV internasional kompas dunia

Tenggak Miras Oplosan Campur Metanol, 34 Tewas di India Selatan

Kompas.tv - 20 Juni 2024, 16:59 WIB
tenggak-miras-oplosan-campur-metanol-34-tewas-di-india-selatan
Ilustrasi minuman keras (miras) atau minuman alkohol. (Sumber: Unsplash/Dylan de Jonge)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Gading Persada

NEW DELHI, KOMPAS.TV – Sedikitnya 34 orang tewas dan belasan lainnya dirawat di rumah sakit usai menenggak minuman keras (miras) oplosan di negara bagian India selatan, Tamil Nadu, Kamis (20/6/2024).

Kepala Menteri Tamil Nadu MK Stalin mengatakan, 34 orang itu tewas setelah mengonsumsi miras yang dicampur dengan metanol, seperti dilaporkan Press Trust of India yang dikutip Associated Press.

Insiden itu terjadi di Distrik Kallakurichi pada Selasa malam (18/6). Akibat insiden itu, lebih dari 100 orang dilarikan ke rumah sakit.

Jumlah korban diperkirakan bisa bertambah, lantaran banyak korban yang berada dalam kondisi kritis.

Sedikitnya 80 orang dilaporkan menjalani perawatan lantaran mengalami diare parah. Para korban disebut mengalami gejala seperti pusing, sakit kepala, muntah, mual, sakit perut hingga iritasi mata.

Baca Juga: Kronologi 4 Pemuda Tewas usai Tenggak Miras Oplosan, Ada Campuran Alkohol 70 Persen dan Antiseptik

Pihak berwenang menyebut, pada Rabu, sejumlah orang yang mengalami muntah-muntah dan sakit perut dilarikan ke rumah sakit hingga memantik penyelidikan kepolisian. 

Melansir BBC, dua orang yang diduga terlibat dalam miras beracun ini telah ditangkap.

Pihak berwenang India juga telah menskors seorang perwira polisi senior dan 10 anggota penegak hukum yang berwenang menangani peredaran miras terlarang di negara bagian itu karena dinilai telah melakukan pembiaran.

“Mereka yang terlibat dalam kejahatan ini telah ditangkap. Tindakan juga telah diambil terhadap para pejabat yang gagal mencegah insiden ini,” tulis Stalin lewat media sosial X.

Stalin juga mengumumkan pemerintah daerah setempat akan memberikan kompensasi senilai 1 juta rupee (sekitar Rp197 juta) bagi keluarga korban meninggal dan 50 ribu rupee (sekitar Rp9,8 juta) bagi para korban yang dirawat.

Baca Juga: Cerita Peminum Miras Oplosan 'Maut' di Subang: Masih Merasa Pusing dan Mual sampai Sekarang

Kematian akibat mengonsumsi miras oplosan terbilang jamak di India, di mana kaum miskin tak mampu membeli miras berlisensi yang dijual di toko-toko yang dikelola pemerintah.

Puluhan orang meninggal di India saban tahunnya setelah meminum alkohol ilegal dari tempat penyulingan di jalan raya. 

Para pembuat miras kerap menambahkan metanol, alcohol beracun yang kerap digunakan sebagai zat anti-beku, ke dalam campuran miras untuk meningkatkan efek mabuk.

Padahal, jika tertelan bahkan dalam jumlah kecil, metanol dapat menyebabkan kebutaan, kerusakan hati, dan kematian.

Pestisida juga kadang ditambahkan ke dalam miras untuk meningkatkan efek miras.

Miras oplosan telah menjadi industri yang amat menguntungkan bagi para pembuat miras oplosan. Pasalnya, mereka tak membayar pajak dan menjual produk mereka dalam jumlah besar pada masyarakat miskin dengan harga murah.

Pada 2022, lebih dari 30 orang tewas di negara bagian Bihar usai diduga mengonsumsi miras oplosan yang dijual ilegal. Sebelumnya, sedikitnya 28 orang tewas akibat menenggak miras oplosan di negara bagian Gujarat. Dan pada 2020, sedikitnya 120 orang tewas usai meminum miras oplosan di negara bagian Punjab.


 



Sumber : Associated Press/BBC



BERITA LAINNYA



Close Ads x