WASHINGTON, KOMPAS.TV - Unjuk rasa mahasiswa terkait serangan Israel di Gaza makin meluas ke sejumlah kampus perguruan tinggi berpengaruh di Amerika Serikat (AS) setelah lebih dari 100 demonstran ditangkap di Columbia University minggu lalu.
Aksi demonstrasi pada Rabu (24/4/2024) di dua universitas berujung pada bentrokan dengan polisi, sementara universitas lain memutuskan menutup kampus mereka hingga akhir pekan.
Para mahasiswa menuntut agar universitas-universitas menjauhkan diri dari perusahaan-perusahaan yang mendukung serangan militer Israel di Gaza yang menurut Al Jazeera telah menewaskan 34.000 orang lebih, kebanyakan anak-anak dan wanita, per 24 April 2024.
Dalam beberapa kasus, pengunjuk rasa bahkan menuntut pemutusan hubungan kampus mereka dengan Israel.
Aksi protes di banyak kampus diatur oleh koalisi kelompok mahasiswa. Meskipun bertindak secara independen, mahasiswa mengaku terinspirasi oleh unjuk rasa yang terjadi di universitas lain.
Berikut sorotan dari unjuk rasa yang terjadi di kampus-kampus AS dalam beberapa hari terakhir, berdasarkan laporan Associated Press, Kamis (25/4/2024).
Columbia University
Para mahasiswa pro-Palestina telah mendirikan perkemahan di kampus universitas bergengsi di New York itu sejak minggu lalu.
Polisi mencoba membubarkan perkemahan pada Kamis (18/4/2024) lalu, dan menangkap lebih dari 100 demonstran.
Namun, tindakan tersebut justru memicu demonstrasi mahasiswa lain di seluruh negeri dan memotivasi para pendemo di Columbia University untuk kembali berkumpul.
Pejabat universitas pada Rabu mengumumkan akan memperpanjang batas waktu bagi para demonstran untuk membubarkan perkemahan.
Mereka menyatakan para pendemo berkomitmen untuk mengemas sebagian besar tenda dan sepakat hanya mahasiswa yang boleh tinggal di perkemahan.
Pejabat kampus juga mengatakan para pendemo akan membuat perkemahan unjuk rasa mereka lebih ramah dengan melarang penggunaan bahasa diskriminatif atau pesan-pesan yang melecehkan.
Perkemahan di kampus Manhattan utara tampak tenang dan sedikit lebih kecil pada Rabu pagi.
Ketua Kongres AS Mike Johnson pergi ke Universitas Columbia pada Rabu untuk bertemu dengan mahasiswa Yahudi terkait kekhawatiran tentang antisemitisme di kampus.
Johnson menegaskan Israel dan mahasiswa Yahudi tidak akan dibiarkan sendiri. Namun, para pendemo di sekitarnya menyatakan bahwa mereka tidak bisa mendengarnya dan Johnson menjawab, “Nikmati kebebasan berbicara Anda.”
Baca Juga: Temuan Kuburan Massal di RS Gaza dengan Sebagian Tangan Jasad Terikat, Tuntutan Pengusutan Menggema
University of Texas at Austin
Puluhan petugas polisi dan polisi negara bagian, termasuk beberapa yang berkuda dan memegang tongkat, menangkap lebih dari dua puluh mahasiswa dan seorang fotografer berita lokal di University of Texas at Austin, pada Rabu setelah pejabat universitas dan gubernur memanggil otoritas keamanan.
Para pendemo mengatakan mereka telah merencanakan aksi unjuk rasa dan berbaris ke lapangan utama kampus, tempat mahasiswa akan menduduki ruang dan mengadakan acara sepanjang siang.
Namun, pihak universitas menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka "tidak akan menoleransi gangguan" seperti yang terjadi di kampus lain.
Hingga Rabu malam, 34 orang ditangkap terkait protes tersebut, menurut sebuah posting di platform media sosial X yang diunggah Departemen Keamanan Publik Texas.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Universitas Jay Hartzell mengatakan protes damai yang sesuai dengan aturan universitas, dapat diterima tetapi melanggar aturan dan mengganggu kemampuan orang lain untuk belajar tidak diizinkan.
"Aturan kami penting, dan mereka akan ditegakkan," ujarnya.
"Universitas kami tidak akan diduduki."
University of Southern California
Kepolisian Los Angeles mulai menangkap para pendemo pada Rabu malam di Universitas Southern California (USC) dalam upaya untuk membersihkan pusat kampus utama universitas tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, polisi membongkar beberapa tenda, kemudian terlibat dalam aksi tarik-menarik tenda dengan para pendemo sebelum mundur.
Pada satu titik, polisi USC menahan seorang pria dan memasukkannya ke dalam kendaraan.
Sebuah kerumunan mengelilingi mobil dan berteriak “Lepaskan dia!” dan petugas akhirnya melakukannya. Pria itu melambaikan tangan kepada para pendemo untuk menunjukkan mereka harus kembali ke taman.
Baca Juga: 51 Jasad Kembali Ditemukan di Kuburan Massal RS Nasser Gaza, Otoritas: Total Ada 334 Jenazah
Ohio State University
Dua mahasiswa pro-Palestina yang berpartisipasi dalam protes di kampus Ohio State University ditangkap pada Selasa dan dijerat dengan tuduhan penyusupan kriminal, setelah melanggar "peringatan berulang agar diam," kata juru bicara universitas, Ben Johnson.
Sekitar 50 pendemo telah berkumpul di amfiteater kampus untuk berbagi cerita tentang koneksi mereka dengan rakyat Palestina sebelum berbaris.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.