NEW YORK, KOMPAS.TV - Rusia semakin kencang ke Israel dan menyerukan gencatan senjata agar segera dilakukan di Gaza.
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov menegaskan bahwa membicarakan masa depan Gaza tanpa gencatan senjata merupakan suatu hal tak berguna.
Berbicara pada sesi Dewan Keamanan PBB, Selasa (23/1/2024), Lavrov menegaskan Amerika Serikat (AS) telah menghalangi usaha dan inisatif untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza.
Baca Juga: Kim Jong-Un Serius Tetapkan Korea Selatan Musuh, Korea Utara Hancurkan Monumen Reunifikasi
Ia mencatat Washington memberikan izin ke Israel utuk memberikan hukuman kolektif ke rakyat Palestina.
Dikutip dari Palestine Chronicle, Lavrov juga mengatakan situasi di perbatasan antara Lebanon dan Israel penuh ledakan.
Ia mengatakan Rusia telah mendengar pernyataan dari kepemimpinan Israel yang mempertanyakan formula solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.
Lavrov menegaskan eskalasi di Gaza telah mencapai metastasis atau menyebar ke seluruh wilayah karena kehadiran militer AS di Timur Tengah dan bagian dari Eurasian, menciptakan risiko baru yang tak bisa diterima dan menjadi ancaman keamanan internasional.
Ia menambahkan seluruh negara menunggu Barat untuk menyadari bahwa pengabaian mereka yang terus-menerus terhadap diplomasi multilateral akan membawa hasil tragis berulang kali.
Menurut Lvarov, rakyat Palestina harus memutuskan sendiri seperti apa negara mereka di masa depan, serta siapa yang harus memerintah dan bagaimana caranya.
Baca Juga: Indonesia Kecam Serangan Israel ke Pengungsian PBB, Menlu Retno Walk Out saat Zionis Bicara
“Setelah fase akut dari krisis ini teratasi, yang harus difasilitasi oleh seruan solidaritas Dewan Keamanan PBB untuk melakukan gencatan senjata, kami mengusulkan untuk mengadakan konsultasi di tingkat Menteri,” kata Lavrov.
“Hal itu untuk mengkonsolidasikan posisi para pemain utama di kawasan, dan atas dasar ini, mengembangkan langkah-langkah praktis untuk mendorong pemulihan persatuan Palestina,” tambahnya.
Lavrov juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk tak terpedaya Washington yang mengatakan semua sudah terkendali, dan tidak menunda terbentuknya negara Palestina.
Sumber : Palestine Chronicle
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.