Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia: Hubungan Diplomatik dengan AS Bisa Putus bila Ada Penyitaan Aset, Termasuk Tindakan Balasan

Kompas.tv - 23 Desember 2023, 04:05 WIB
rusia-hubungan-diplomatik-dengan-as-bisa-putus-bila-ada-penyitaan-aset-termasuk-tindakan-balasan
Rusia dapat memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat jika Washington menyita aset Rusia yang dibekukan terkait perang di Ukraina, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, Jumat (22/12/2023). (Sumber: Thomas Peter/Pool Photo via AP, File)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dapat memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat (AS) jika Washington menyita aset Rusia yang dibekukan terkait perang di Ukraina, kata Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov, Jumat (22/12/2023).

Ryabkov menegaskan AS jangan bermimpi bahwa Rusia akan mempertahankan hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

"Rusia tidak berencana berpegang teguh pada hubungan diplomatik dengan AS," ujar Ryabkov seperti laporan Interfax, Jumat (22/12).

Hubungan antara Rusia dan AS mencapai titik terendah, terutama akibat bantuan militer dan keuangan yang diberikan oleh AS kepada Ukraina, yang kini memasuki tahun kedua perangnya.

Meskipun Ryabkov menyatakan Rusia tidak akan menjadi pihak yang memulai pemutusan hubungan diplomatik, ia menegaskan banyak faktor dapat memicu keputusan tersebut.

"Pemicunya bisa berupa penyitaan aset, eskalasi militer lebih lanjut, dan banyak faktor lainnya. Saya tidak ingin berspekulasi secara negatif di sini," tambah Ryabkov, sembari menyatakan kesiapan Rusia menghadapi segala kemungkinan, seperti laporan TASS.

Di tengah ketegangan ini, sejumlah politisi Barat mengusulkan agar aset Rusia senilai sekitar $300 miliar yang dibekukan dialihkan ke Ukraina untuk membantu memulihkan ekonomi yang hancur akibat perang.

Namun, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, memperingatkan tindakan semacam itu akan memberikan dampak serius bagi sistem keuangan global.

Baca Juga: Militer Ukraina Minta Mobilisasi hingga 500.000 Orang untuk Lawan Rusia, Zelenskyy Masih Pikir-Pikir

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov hari Jumat, (22/12/2023) menegaskan Rusia tidak akan pernah berdiam diri terhadap negara mana pun yang menyita asetnya. Dalam skenario tersebut, Rusia bahkan menyatakan kesiapannya untuk menyita aset Barat sebagai bentuk pembalasan. (Sumber: Straits Times)

Peskov menegaskan Rusia tidak akan pernah berdiam diri terhadap negara mana pun yang menyita asetnya. Dalam skenario tersebut, Rusia bahkan menyatakan kesiapannya untuk menyita aset Barat sebagai bentuk pembalasan.

Sebagai respons terhadap sanksi Barat yang bertujuan merugikan Rusia, Presiden Vladimir Putin baru-baru ini memerintahkan pencabutan kepemilikan saham senilai miliaran dolar dari dua perusahaan Eropa, Wintershall Dea dan OMV, dalam proyek gas di Arktik Rusia.

Peskov menekankan Rusia menolak keras penyitaan ilegal asetnya dan melihatnya sebagai tindakan yang sangat merugikan bagi sistem keuangan global. 

"Penyitaan ilegal aset kita merupakan topik pembicaraan yang terus-menerus di Eropa dan Amerika. Ini adalah topik yang tidak dapat diterima dan berpotensi merugikan sistem keuangan global," tegas Peskov.

Lebih lanjut, Peskov menegaskan pihak yang menginisiasi penyitaan aset harus menyadari tindakan tersebut tidak akan dilupakan oleh Rusia.

"Rusia akan menggunakan haknya untuk tindakan hukum, baik di tingkat internasional, nasional, maupun bentuk lainnya," ucap Peskov.

Dia juga menekankan Eropa dan AS menyadari konsekuensi hukum yang akan dihadapi jika mereka melakukan penyitaan ilegal terhadap aset Rusia. 

"Jika seseorang menyita sesuatu dari kita, kita akan menanggapi dengan cara yang setara," tegas Peskov.

Sebelumnya, Koordinator Dewan Keamanan Nasional untuk Komunikasi Strategis, John Kirby, mengungkapkan bahwa AS sedang melakukan diskusi dengan sekutu mengenai potensi peran Rusia dalam proses pemulihan Ukraina. Sebuah babak baru dalam ketegangan geopolitik pun terus berkembang di panggung dunia.


 

 




Sumber : Interfax / TASS




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x