TEHERAN, KOMPAS.TV - Kelompok muslim Thailand ternyata ikut bicara dengan Hamas untuk membebaskan warga Thailand yang juga ditahan di Gaza.
Adalah kelompok Muslim Thailand, Asosiasi Alumni Thailand-Iran yang bergerak agar warga Thailand yang jadi sandera Hamas dibebaskan.
Sejumlah sandera kelompok perlawanan Palestina itu yang merupakan warga Thailand telah dibebaskan saat gencatan senjata dengan Israel.
Baca Juga: Pemberontak Myanmar Kuasai Pintu Perdagangan di Perbatasan China, Beijing Desak Gencatan Senjata
Dilaporkan sudah 16 sandera dari Thailand yang dibebaskan Hamas, termasuk tiga sandera dari negara Asia Tenggara yang dibebaskan di Gaza, Minggu (26/11/2023).
“Kami satu-satunya pihak yang berbicara dengan Hamas sejak awal perang, meminta agar warga Thailand dibebaskan,” ujar Presiden Asosiasi Alumni Thailand-Iran Lerpong Syed dikuitip dari The Guardian.
Lerpong merupakan bagian kelompok Muslim Thailand yang dibentuk oleh Ketua Parlemen Thailand Wan Muhammad Noor Matha, yang melakukan perjalanan ke Teheran pada Oktober lalu.
Mereka saat itu juga berbicara dengan perwakilan Hamas.
“Jika Thailand hanya bergantung dengan Menteri Luar Negeri atau meminta bantuan negara lain, kesempatan agar sandera negara itu dibebaskan di grup pertama akan sangat renda,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Jerman, dan Prancis yang warganya juga disandera Hamas memiliki pengaruh lebih besar.
Baca Juga: Gencatan Senjata di Gaza Masuki Hari Terakhir, Gencarnya Negosiasi Perpanjangan Bikin Ketar-Ketir
Hamas dilaporkan menyandera lebih dari 200 orang baik warga Israel dan warga negara lainnya saat melakukan serangan ke wilayah negara Zionis.
Sejak gencatan senjata selama empat hari dilakukan Jumat (24/11), pertukaran antara sandera Hamas, dengan tahanan Palestina yang dipenjara Israel dilakukan.
Pertukaran tersebut dilakukan untuk tahanan perempuan dan anak-anak, begitu juga dengan sandera Hamas.
Sumber : The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.