PORT MORESBY, KOMPAS.TV - Militer Amerika Serikat kini boleh menempatkan personel dan senjata serta beroperasi dari pangkalan-pangkalan di Papua Nugini. Kesepakatan tersebut berdasarkan perjanjian keamanan yang mendasari upaya Washington untuk melampaui China di kawasan Pasifik, seperti dilaporkan oleh Straits Times, Kamis (15/6/3023).
Teks lengkap perjanjian tersebut diajukan dalam sidang parlemen Papua Nugini pada Rabu malam yang dikutip France24. Sementara rincian perjanjian itu dijaga ketat sejak ditandatangani pada bulan Mei lalu.
Dengan persetujuan Papua Nugini, Amerika Serikat akan dapat menempatkan pasukan dan kapal tempur di enam pelabuhan dan bandara kunci, termasuk Pangkalan Angkatan Laut Lombrum di Pulau Manus dan fasilitas militer di ibu kota Port Moresby.
Washington akan punya "akses tak terbatas" ke situs-situs tersebut untuk "mengatur posisi peralatan, persediaan, dan material" serta punya hak "penggunaan eksklusif" di beberapa zona, di mana kegiatan pembangunan dan "konstruksi" dapat dilakukan.
Perjanjian ini membuka peluang bagi Washington untuk mendirikan jejak militer baru di pelabuhan dengan kedalaman air yang strategis, pada saat persaingan dengan Beijing semakin meningkat.
Terletak di tepi barat daya Samudra Pasifik yang berbatasan dengan Papua di Indonesia, Lombrum sebelumnya pernah digunakan sebagai markas untuk pasukan Inggris, Jerman, Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: Menhan China Sebut Mentalitas Perang Dingin Berkembang di Asia-Pasifik, Sindir AS soal AUKUS
Selama Perang Dunia II, kawasan itu adalah salah satu pangkalan militer Amerika Serikat terbesar di Pasifik, dengan 200 kapal perang bersandar, termasuk enam kapal tempur dan 20 kapal induk yang digunakan untuk merebut kembali Filipina dari Jepang.
China mencari pijakan sendiri di Lombrum dalam beberapa tahun terakhir, sebelum akhirnya digeser oleh Australia dan Amerika Serikat, yang pada tahun 2018 sepakat untuk secara bersama-sama mengembangkan fasilitas tersebut dengan Papua Nugini.
Akses bagi pasukan Amerika Serikat ke Lombrum dapat digunakan untuk memperkuat fasilitas Amerika Serikat di Guam di sebelah utara, yang dapat menjadi kunci dalam situasi konflik terkait Taiwan.
Sumber : Straits Times / France24
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.