“Mereka menginginkan informasi mengenai semua prosedur, dokumen dan operasional. Saya takut karena mereka menanyakannya secara konstans dan kadang memaksa,” ujarnya dilansir dari BBC.
Baca Juga: Finlandia Ingin Gabung NATO, Pesawat Rusia Langsung Lakukan Pelanggaran Udara, Bukti Ancaman?
Sementara itu, Insinyur Valeriy Semonov mengungkapkan bagaimana pasukan Rusia selalu membatasi mereka.
Ia menegaskan hal yang paling ditakutkannya adalah kembali terjadinya bencana nuklir seperti 1986, apalagi listrik di pembangkit tersebut sempat mati selama tiga hari.
Valeriy bahkan menegaskan dirinya sampai harus mencuri bensin dari Rusia agar generator mereka tetap bisa berjalan, sehingga bencana bisa terhindarkan.
“Jika kami kehilangan listrik, maka itu akan menjadi bencana. Material radioaktif bisa keluar. Skala dari itu, Anda bisa membayangkannya,” ujar Valeriy.
Baca Juga: AS Sebut Klaim Rusia Tak Terlibat Serangan Rudal ke Stasiun Kereta Api Ukraina Tidak Meyakinkan
“Saya tak takut mengenai nyawa saya. Saya hanya takut atas apa yang bisa terjadi jika saya tak memperhatikan PLTN. Saya merasa yakut akan terjadi tragedy bagi kemanusiaan,” tambahnya.
Area di belakang PLTN dikenal sebagai Hutan Merah, yang merupakan salah satu tempat yang paling banyak dipenuhi radioaktif di bumi.
Rusia sendiri kemudian mundur dari wilayah tersebut, dan saat ini PLTN Chernobyl.
Menurut Energoatom, Badan Nuklir Ukraina, para prajurit Rusia terpapar oleh dosis signifikan dari radiasi.
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.