Kompas TV internasional kompas dunia

Anak-Anak Perempuan di Herat Tetap Bersekolah Setelah Pengambilalihan Afghanistan Oleh Taliban

Kompas.tv - 18 Agustus 2021, 17:38 WIB
anak-anak-perempuan-di-herat-tetap-bersekolah-setelah-pengambilalihan-afghanistan-oleh-taliban
Para siswi mengikuti ujian kelas di Herat setelah Taliban mengambil alih kota. Taliban mengatakan mereka mengizinkan pendidikan anak perempuan untuk terus dilanjutkan (Sumber: Aref Karimi/Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Pencambukan dan eksekusi di depan umum, termasuk rajam karena perzinahan, dilakukan di alun-alun kota dan stadion.

Namun, masih banyak keraguan tentang apa yang terbentang di depan. Banyak pula hal lain yang masih dianggap belum jelas bagi kaum perempuan saat Taliban kini kembali berkuasa.

Di depan umum, Taliban berusaha untuk mendorong narasi bahwa mereka telah memperlunak beberapa posisi mereka yang dulu lebih ekstrim. Misalnya, saat Taliban mengumumkan pengampunan resmi untuk "semua orang" yang terlibat dalam perang yang diumumkan Selasa malam (17/8/2021). 

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan, Taliban "berkomitmen untuk membiarkan perempuan bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Islam". Hal itu pula diumumkan dalam konferensi pers resmi pertama kelompok itu di Kabul sejak Taliban merebut kembali kekuasaan pada Minggu (15/8/2021).

Baca Juga: Wali Kota Perempuan Afghanistan Siap Dibunuh, Taliban Justru Tawarkan Gabung Pemerintahan

Para siswi duduk di halte untuk pulang usai ujian sekolah di Herat setelah Taliban mengambil alih kota. Taliban mengatakan mereka mengizinkan pendidikan anak perempuan untuk terus dilanjutkan. (Sumber: Aref Karimi/Straits Times via AFP)

Ditanya apa perbedaan antara gerakan yang digulingkan 20 tahun yang lalu dan Taliban hari ini, dia berkata: "Jika pertanyaannya didasarkan pada ideologi, dan kepercayaan, tidak ada perbedaan... Tetapi jika kita menghitungnya berdasarkan pengalaman, kedewasaan, dan wawasan, tidak diragukan lagi ada banyak perbedaan." 

“Langkah-langkah hari ini secara positif akan berbeda dengan langkah-langkah sebelumnya,” tambahnya.

Namun, masyarakat memasuki kehidupan publik dengan hati-hati. Sebagian besar perempuan tidak ada di jalan-jalan Kabul dan para pria menukar pakaian Barat mereka dengan pakaian tradisional Afghanistan.

Masih ada kekhawatiran besar secara global tentang catatan hak asasi manusia Taliban yang brutal. Faktanya, puluhan ribu warga Afghanistan masih berusaha melarikan diri saat kelompok itu kembali berkuasa.

Setelah beberapa hari memimpin, masih belum jelas apakah ada kebijakan pendidikan resmi atau apakah Taliban sudah berbicara dengan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi.

Namun, selama wawancara dengan Inggris Sky News minggu ini, juru bicara Taliban lainnya, Suhail Shaheen menawarkan jaminan tentang topik tersebut.

Perempuan "bisa mendapatkan pendidikan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi -- itu berarti universitas", katanya. Ribuan sekolah di daerah yang direbut oleh Taliban masih beroperasi.

“Siswa-siswa kami yang terkasih menghadiri kelas mereka dalam jumlah besar sambil berpegang pada jilbab Islami,” katanya sembari mengimbuhkan, "Ujian (anak sekolah) terus berlanjut."



Sumber : AFP



BERITA LAINNYA



Close Ads x