Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Kemenperin: Banjir Produk Impor Lebih Membebani Industri Dibanding Kenaikan PPN

Kompas.tv - 31 Desember 2024, 01:00 WIB
kemenperin-banjir-produk-impor-lebih-membebani-industri-dibanding-kenaikan-ppn
Foto ilustrasi. Kenaikan PPN 12 persen kemungkinan berdampak terhadap penurunan utilisasi industri manufaktur sekitar 2-3 persen. (Sumber: ANTARA)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan, banjir produk impor murah lebih memberatkan industri daripada kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen.

Pasalnya, banjir impor dapat menurunkan utilisasi atau produksi hingga 10 persen, yang dapat mengakibatkan industri kalah bersaing, kemudian kolaps, dan melakukan pemutusan hubungan maryawan (PHK). 

Menurut Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, bagi pelaku industri, penurunan utilisasi akibat banjir produk impor bakal lebih besar daripada penurunan utilisasi akibat naiknya PPN.

Di sisi lain, kenaikan PPN 12 persen kemungkinan berdampak terhadap penurunan utilisasi industri manufaktur sekitar 2-3 persen.  

Baca Juga: Harbolnas 2024 Catatkan Nilai Transaksi Rp31,2 T, per Orang Rata-Rata Belanja Rp318.000

“Tapi penurunan utilisasi tersebut sudah diantisipasi dengan dikeluarkannya paket kebijakan ekonomi oleh pemerintah,” kata Febri dalam keterangan resminya, Senin (30/12/2024). 

Ia mencontohkan, sebagi ilustrasi, kenaikan PPN 12 persen akan menaikkan harga bahan baku dan bahan penolong. Tapi industri bisa menyesuaikan dengan menurunkan utilisasi sedikit dan menaikkan harga jual produk manufakturnya. 

“Namun, industri sulit menurunkan harga jual bila bersaing dengan produk impor yang sangat murah,” ujarnya. 

Adapun Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Desember 2024 masih bertahan pada posisi ekspansi, yaitu sebesar 52,93. Angka tersebut turun 0,02 poin dibandingkan dengan bulan November 2024 dan meningkat 1,61 poin dibandingkan dengan Desember 2023.

Baca Juga: Minta Prabowo Batalkan Kenaikan PPN 12 Persen, Rieke Diah Pitaloka Dilaporkan ke MKD DPR

“Posisi IKI bulan Desember ini ditopang oleh terjadinya ekspansi 19 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB Industri Manufaktur Nonmigas Triwulan II 2024 sebesar 90,5%,” ungkap Febri Hendri. 

IKI pada Desember 2024 ini juga ditunjang oleh berekspansinya seluruh indeks pembentuk IKI, yaitu pesanan baru, produksi, dan persediaan. 

Indeks produksi mengalami kenaikan indeks terbesar dan berubah dari kontraksi menjadi ekspansi di angka 55,53 atau naik 5,81 poin. Sedangkan indeks pesanan baru dan persediaan mengalami penurunan berturut-turut 3,49 poin menjadi 50,71 dan 0,1 menjadi 54,58.

Peningkatan produksi tersebut didorong oleh persiapan perayaan Natal dan Tahun Baru yang telah diantisipasi oleh pelaku usaha industri manufaktur. Di sisi lain, konsumen cenderung mengambil sikap “wait and see” untuk melakukan pesanan maupun membeli produk.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x