JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan, bahwa Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan pergi ke China untuk negosiasi bunga pinjaman terkait proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Pria yang akrab disapa Tiko itu menyampaikan, Luhut akan melobi pihak China Development Bank (CDB) sebagai pemberi pinjaman, agar meringankan bunga utang menjdi 2 persen.
"(Utang CDB) Belum, minggu ini tim Pak Luhut, Dirut KAI, Dirut KCIC kan ke China untuk negosiasi final mengenai pricing, belum selesai, interest suku bunga. Kita lagi nawar 2 persen, tapi belum tahu dapatnya berapa," kata Tiko kepada wartawan, usai rapat bersama DPR di gedung parlemen, Jakarta, Senin (3/4/2023).
Luhut juga akan ditemani oleh Dirut KAI dan Dirut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
Baca Juga: Rampung 86 Persen, Luhut Sebut Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan Diresmikan Agustus Mendatang!
Adapun Indonesia memerlukan dana sebesar Rp18,2 triliun untuk menambal bengkaknya proyek kereta cepat. 75 persen dari jumlah itu akan dipenuhi dari pinjaman.
Oleh karena itu, Indonesia mengajukan pinjaman 550 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,3 triliun (asumsi kurs Rp 15.000 per dollar AS) ke CDB, namun meminta dengan bunga yang ringan.
Persoalan bunga inilah yang sepertinya mengganjal cairnya pinjaman dari CDB. Padahal dana itu sangat diperlukan, agar operasional KCJB tidak molor lagi.
Lalu sisanya atau 25 persen, menjadi tanggung jawab konsorsium Indonesia di KCIC yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.
Baca Juga: Berlaku Mulai 1 April, Beli Mobil Listrik Cuma Kena PPN 1 Persen
Tadinya, BUMN WIKA dan KAI yang harus menanggung beban biaya itu sebagai pemimpin konsorsium Indonesia.
Tapi karena keuangan keduanya sedang terdampak pandemi, pendanaannya dialihkan ke pemerintah lewat Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun anggaran 2022, sebesar Rp3,2 triliun.
"Porsi ekuitas 25 persen itu memang (dari) PMN, tadinya memang tidak PMN, tadinya pakai uang WIKA dan KAI, karena Covid-19, KAI juga bermasalah, kita perkuat KAI-nya," ucap Tiko.
Sebagai informasi, Kereta Cepat Jakarta-Bandung tadinya ditargetkan beroperasi pada Juni atau Juli 2023. Namun, Luhut menyebut proyek itu baru bisa diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 18 Agustus 2023.
Hal itu ia sampaikan usai menghadiri peresmian penyelesaian pemasangan rel KCJB di Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Jumat (31/3/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.