KOMPAS.TV - Sudah dua bulan, Warga Dessa Suli-suli, Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan, mengambil air di sebuah kubangan di pinggiran sawah.
Biasanya, para ibu yang mengambil air, dan menempatkannya dalam sejumlah jeriken, lalu dibawa pulang untuk kebutuhan mandi dan mencuci.
Mereka datang pagi dan sore hari, ke kubangan yang merupakan wadah penampung air dari persawahan ini.
Untuk kebutuhan air minum dan memasak, warga menampung air hujan, atau membeli air dalam galon.
Warga terpaksa menggunakan air kubangan ini, karena sumur tadah hujan di rumah mulai mengering, dampak musim kemarau.
Air kubangan persawahan kerap menimblkan gatal di kulit, lantaran ternak ikut minum di situ.
Jika memiliki uang, warga membeli air tangki yang harganya Rp 55 ribu untuk 1200 liter, namun ini dirasa berat oleh warga.
#airbersih #krisis #maros
Baca Juga: Wartawan Masih Korban Kekerasan | News Or Hoax
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.