JAKARTA, KOMPAS.TV – Popularitas film Spider-Man: No Way Home dimanfaatkan oleh para penjahat dunia maya untuk menyusupkan malware yang bisa menguras ATM korbannya.
Hal ini dilaporkan perusahaan keamanan siber, Kaspersky, yang menemukan aktivitas intensif dari para penjahat siber.
Peneliti Kaspersky menemukan beberapa situs web phishing yang dibuat untuk mencuri detail bank penonton Spider-Man: No Way Home, bahkan sebelum pemutaran perdana film tersebut.
Baca Juga: Kian Moncer Berkat Peran Spider-Man, Kekayaan Tom Holland Diperkirakan Melambung
“Untuk menonton film sebelum pemutaran perdana, orang-orang diminta untuk mendaftar dan memasukkan informasi kartu kredit mereka,” jelas perwakilan Kasperksy, mengutip The Hindu Businessline, Selasa (21/12/2021).
“Setelah itu, uang didebit dari kartu mereka dan data pembayaran dikumpulkan oleh penjahat siber, tetapi tidak ada pemutara awal film yang tersedia,” sambungnya.
Para penjahat siber ini juga menggunakan sejumlah trik untuk menarik minat penonton. Penipu menggunakan poster yang menampilkan semua aktor Spider-Man, alih-laih menggunakan poster film yang resmi.
“Dengan poster itu, penjahat siber ingin menarik lebih banyak pehatian dari penggemar.”
Kejahatan tidak berhenti di situ. Penonton yang mencoba mengunduh Spider-Man: No Way Home juga terancam.
Sebab, di balik file yang diunduh tersebut, kemungkinan besar akan menyertakan file berbahaya yang tersembunyi.
Berdasarkan analisa dari peneliti Kaspersky, file yang diunduh oleh penonton mengandung malware yang dapat menginstal program lain yang tidak diinginkan.
Beberapa 'Adware' hingga 'Trojan' juga ditemukan. Malware ini akan melakukan tindakan yang tidak diizinkan oleh pengguna, seperti mengumpulkan detail informasi pengguna, mengubah data, hingga mengganggu kinerja komputer.
Baca Juga: Spider-Man: No Way Home akan Raup Rp7 Triliun di Debut Box Office Internasional
Pakar keamanan Kaspersky Tatyana Shcherbakova menjelaskan mengapa hal tersebut terjadi. Dia mengatakan bahwa antusiasme penggemar Spiderman dengan film tersebut sangat tinggi.
Hal ini dilihat penjahat siber sebagai peluang yang menggiurkan untuk mendapatkan korban.
“Ekspektasi penggemar sangat tinggi saat ini, bisa dibilang lebih tinggi daripada film mana pun. Ini yang dapat dimanfaarkan oleh penjahat siber,” kata Shcherbakova.
Dia mengimbau kepada penonton untuk selalu waspada terhadap setiap laman yang dikunjungi saat berselancar di internet.
“Dan tidak mengunduh file dari situs yang tidak diverifikasi,” pungkasnya.
Sumber : The Hindu Businessline
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.