KOMPASTV - Berasa ga sih kalau sekarang cuacanya lebih panas? Yes betul, dibandingkan dengan biasanya memang suhu atau cuaca di Indonesia khususnya di Jakarta lebih panas dibanding biasanya.
Namun di beberapa daerah dampaknya bisa sampai terjadi bencana kekeringan, kita bicara di pulau Jawa saja dulu, data dari BNPB menyebut sejumlah bencana kekeringan tersebar di seluruh pulau Jawa. Pada tahun 2018 dan 2019 sempat tinggi angkanya dengan 130 dan 123 bencana, kemudian menurun di 2020 sampai 2022, tetapi di 2023 hingga kini sudah ada 49 bencana yang terhitung, naik drastis dari tahun sebelumnya.
Bicara mengenai kekeringan yang disebabkan cuaca panas yang bisa dibilang cukup ekstrem tentu berdampak pada sejumlah titik pencaharian warga. Sawah dan kebun salah duanya, pada bulan Agustus kemarin luas sawah dan kebun yang terdampak kekeringan mencapai 980 hektar dan 22 hektar. Bayangkan kalau hal ini terus terjadi, kerugian masyarakat untuk memanen bisa terus bertambah sampai akhir tahun nanti.
Menurut Bappenas kerugian ekonomi akibat dampak perubahan iklim yang dialami dari tahun 2020 sampai 2024 ditaksir bisa mencapai 544 triliun rupiah.
Kerugian ekonomi ini banyak aspeknya, mulai dari harga pangan yang naik sampai jadi inflasi, biaya kesehatan yang seharusnya tidak dikeluarkan. Tetapi siapa yang bisa mengalahkan alam? Iklim dan kerugian yang ditimbulkan harus membuat kita belajar.
Lalu apakah perubahan iklim hanya berdampak pada ekonomi saja? Tentu tidak, data dari BNPB menyebutkan perubahan iklim juga berdampak pada manusia. Data dari BNPB menyebut sebanyak 137 jiwa meninggal dunia dan 55 lainnya terluka akibat perubahan iklim yang terjadi di Indonesia. Tentu hal ini patut menjadi perhatian seluruh pihak, mengingat perubahan cuaca yang cukup ekstrem sedang terjadi di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.