Sutikno memaparkan, ada beberapa hal yang menjadi penyebab terbentuknya embun upas, seperti tekanan udara, kelembaban udara, hingga penurunan suhu.
Tekanan udara menjadi salah satu faktor munculnya embun upas.
Tekanan udara pada periode Juni-Agustus lebih tinggi di Benua Australia daripada Benua Asia.
Pada periode ini, angin berhembus dari Australia menuju Asia melewati Indonesia.
Hal ini menandai dimulainya musim kemarau dan aktifnya monsun Australia.
Kelembaban udara di dataran tinggi dan pegunungan lebih tinggi dibandingkan dataran rendah.
Kelembaban udara yang tinggi ini memiliki kadar air yang tinggi dan dapat memunculkan embun upas.
Baca Juga: Fenomena Embun Upas, Wisata Gunung Bromo 'Bersalju' Diburu Wisatawan!
Ketika suhu turun secara kontinyu, embun yang menyelimuti permukaan dan tanaman pun membeku.
Ketika musim kemarau, tutupan awan biasanya lebih minimal sehingga radiasi yang dipancarkan balik oleh permukaan bumi lebih optimal.
Pancaran radiasi gelombang panjang dari bumi ini diiringi dengan penurunan suhu yang signifikan pada malam hari, dan mencapai puncaknya pada saat sebelum Matahari terbit (waktu di mana suhu minimal umumnya tercapai).
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.