Kompas TV regional sulawesi

Fakta-Fakta Oknum Polisi Keroyok Kader HMI Manakarra: Kronologi hingga Kondisi Korban

Kompas.tv - 4 Januari 2025, 19:00 WIB
fakta-fakta-oknum-polisi-keroyok-kader-hmi-manakarra-kronologi-hingga-kondisi-korban
Pihak Polda Sulbar sata membesuk kader HMI Manakarra Ramli yang menjadi korban pengeroyokan polisi di RSUD Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Jumat (3/1/2025).  (Sumber: Humas Polda Sulbar)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

MAMUJU, KOMPAS.TV - Insiden pengeroyokan yang dilakukan anggota polisi terhadap kader HMI Manakarra terjadi pada Rabu (1/1/2025) lalu di sebuah asrama putri mahasiswa Mamuju Tengah di Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar),

Ansar, Ketua HMI Cabang Manakara, menjelaskan, insiden pengeroyokan itu terjadi setelah anggota polisi tersebu ditegur kader HMI karena sering datang ke asrama putri IPM Mateng (Mamuju Tengah) saat malam.

"Awal dari konflik ini (demonstrasi) ini karena diduga ada oknum polisi yang selalu datang ke asrama putri IPM Mateng," kata Ansar di program Kompas Petang di KompasTV, Sabtu (4/1/2025).

Baca Juga: HMI Cabang Serang Desak Kapolri Evaluasi Kinerja dan Netralitas Kapolda Banten di Pilkada 2024

"Bahkan oknum polisi itu sudah ditegur termasuk bapak yang punya rumah kontrakan sudah menegur dan tidak pernah mendengar. Sehingga anak-anak (mahasiswa kader HMI) menegur, setelah itu ada cekcok antara mereka," jelasnya.

Setelah cekcok tersebut, oknum polisi itu pulang. Namun kemudian datang puluhan oknum polisi lainnya dan kemudian terjadilah pengeroyokan.

Berikut sejumlah fakta-fakta terkait kasus pengeroyokan oknum polisi terhadap kader HMI Manakarra:

Kronologi Kejadian

Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengungkap kronologi pengeroyokan mahasiswa HMI Manakarra oleh sejumlah oknum polisi.

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Pol Slamet Wahyudi menyebut, memang ada oknum anggota polisi yang dilihat secara etik memang melanggar.

"Jadi ada anggota, sama-sama pemuda apel ke asrama putri mahasiswa, itu wajar. Tetapi kalau apel sudah kemalaman itu menyangkut etiknya salah, sopan ke sopanan memang kurang," kata Kombes Pol Slamet, Kamis (2/1/2025).

Slamet menjelaskan bahwa keributan terjadi setelah mahasiswa menegur oknum polisi. Oknum tersebut kemudian memanggil rekan-rekannya, sehingga keributan membesar.

"Tetapi kita dari Polda Sulbar, perintah Pak Kapolda Sulbar bahwa siapapun oknum polisi yang terlibat itu langsung ditindak tegas," tegasnya.

Saat ini, ada 7 oknum polisi diduga terlibat sudah berada di penempatan khusus (Patsus) Polda Sulbar. 

Pasca kejadian tersebut, Kapolda Sulbar Irjen Pol Adang Ginanjar bersama pejabat utama Polda Sulbar sudah menyampaikan maaf kepada Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Mapolresta Mamuju.

"Pak Kapolda Sulbar juga bersama staf meminta maaf atas kejadian ini. Tapi oknum polisi yang terlibat kita tindak tegas," ujarnya.

Baca Juga: 7 Polisi Kena Sanksi Patsus Terkait Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Mamuju

Protes dari HMI

Usai kejadian pengeroyokan tersebut, ratusan massa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra memblokade jalan di depan Kantor Polresta Mamuju, Jl Ks Tubun, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (1/1/2025).

Massa HMI dan mahasiswa lainya juga menutup jalan hingga bergantian berorasi di depan Mapolresta Mamuju.

Massa aksi berusaha menerobos pagar kantor Polresta Mamuju, mereka tidak menerima salah satu kader HMI dihajar oleh oknum polisi di asrama mahasiswa putri.

Terlihat massa aksi ricuh bahkan sempat saling dorong ketika mahasiswa berhasil lolos menerobos pagar Mapolresta Mamuju.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) Cabang Mamuju, Wardian, meminta Polda Sulbar tegas terhadap sejumlah personel polisi melakukan pengeroyokan terhadap mahasiswa.

"Perlu saya sampaikan yang dikroyok itu merupakan senior kami di Permahi Mamuju," kata Wardian dikutip dari Tribun Sulbar, Jumat (3/1/2024).

"Seharusnya polisi sebagai pengayom masyarakat justru menjadi pengeroyok masyarakat," imbuhnya.

"Saya menganggap kelakuan buruk yang dilakukan oleh beberapa oknum polisi ini juga salah satu bentuk kegagalan Polda Sulbar dalam melakukan perekrutan dan pembinaan kepada anggotanya," lanjutnya.

Baca Juga: Ini 4 Mahasiswa UIN Yogyakarta yang Gugat Ambang Batas Capres

Wardian pun meminta Kapolda Sulbar agar secepatnya mengusut tuntas semua polisi yang melakukan pengeroyokan secara transparan.

"Kapolda Sulbar harus memberikan hukuman sesuai hukum yang berlaku," pungkasnya.

Kondisi Kader HMI yang Dikeroyok Oknum Polisi

Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manakarra yang menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah oknum polisi diketahui bernama Ramli.

Akibat kejadian tersebut, wajah Ramli mengalami luka parah, dengan kelopak mata yang membengkak dan memar berwarna hitam. 

Selain itu, tulang hidungnya patah akibat kekerasan yang terjadi di Asrama Putri Mahasiswa Mateng, Kelurahan Binanga, Mamuju, pada Rabu malam (1/1/2025). 

Saat ini, Ramli masih menjalani perawatan inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju karena kondisinya yang belum pulih, dengan lebam-lebam di wajah dan memar di bagian punggung akibat insiden tersebut.

"Setelah pihak dokter rumah sakit melakukan pemeriksaan ternyata tulang hidung saya patah," kata Ramli saat ditemui di RSUD Mamuju, Jl Kurungan Bassi, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kamis (2/1/2025).

Polda Sulbar Bantu Biaya Pengobatan Kader HMI yanh Dikeroyok Oknum Polisi

Polda Sulawesi Barat (Sulbar) memberikan biaya pengobatan kepada Ramli, kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Manakarra yang menjadi korban pengeroyokan sejumlah oknum polisi di Mamuju. 

Selain itu, perwakilan Polda Sulbar juga membesuk Ramli yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mamuju. 

Kunjungan tersebut diwakili oleh Kasubdit III Sosial Budaya (Sosbud) Direktorat Intelkam Polda Sulbar AKBP Muhammad Rizal, Kasubdit Kesehatan Polisi Biddokes Polda Sulbar AKBP dr. Mauluddin, Kasubbid Kespol Biddokes Polda Sulbar Iptu dr. Andi Iqbal, dan Humas Polda Sulbar Ipda Fahrizal Ismail. 

Baca Juga: Anies Respons Putusan MK Hapus Ambang Batas Capres, Puji 4 Mahasiswa UIN yang Ajukan Gugatan

Mereka menyampaikan empati sekaligus permohonan maaf atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum polisi hingga menyebabkan mahasiswa terluka.

"Kami juga melakukan pemeriksaan kepada korban dan juga memberikan pengobatan serta membantu biaya pengobatan," kata kata Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Iman Santoso Mamuju Iptu dr Andi Iqbal, Sabtu (4/1/2024).

Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Pol Slamet Wahyudi menegaskan bahwa langkah ini menunjukkan keseriusan Polda Sulbar dalam bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Ia juga menyatakan bahwa peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi seluruh anggota kepolisian untuk selalu mengedepankan profesionalisme dan etika dalam menjalankan tugas, serta menghindari tindakan yang merugikan masyarakat. 

"Langkah ini menunjukkan komitmen Polda Sulbar untuk memastikan pemulihan kesehatan korban secara optimal. Biaya pengobatan korban juga akan dibantu sampai tuntas," kata Kombes Pol Slamet. 


 




Sumber : Kompas TV/Tribun Sulbar




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x