Kompas TV regional jabodetabek

KAI Commuter: Penutupan Stasiun Karet Tak Dalam Waktu Dekat, Sekarang Masih Bisa Digunakan

Kompas.tv - 4 Januari 2025, 15:47 WIB
kai-commuter-penutupan-stasiun-karet-tak-dalam-waktu-dekat-sekarang-masih-bisa-digunakan
KAI Commuter selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat. (Sumber: ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pihak KAI Commuter (KCI) selaku pengelola kereta Commuter Line Basoetta tujuan Bandara Soekarno-Hatta, menegaskan tidak langsung menutup operasional Stasiun Karet dalam waktu dekat.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkap, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, masih dalam proses kajian serta membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait. 

“Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat,” kata Joni dalam keterangan resminya, Jumat (3/1/2025).

Baca Juga: Belum Ada Laporan Infeksi Virus HMPV di RI, Kemenkes Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Ia menyampaikan, saat ini KAI Commuter juga tengah meningkatkan kualitas fasilitas sarana dan prasarana untuk penumpang di Stasiun BNI City. Diantaranya dengan memperbaiki dan meningkatkan kenyamanan selasar bagi pejalan kaki agar terlindung dari sengatan sinar matahari maupun hujan saat menuju ke stasiun.

Joni menjelaskan, wacana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, di Kawasan Dukuh Atas, Jakarta, awalnya bertujuan untuk memangkas waktu tempuh kereta Commuter Line Basoetta dari Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.

Dengan pemangkasan waktu tempuh dari yang sebelumnya mendekati 1 jam menjadi sekitar 40 menit, diharapkan kedepannya Commuter Line Basoetta dapat meningkatkan kapasitas angkut penumpang.

Baca Juga: Selain Diskon Tarif Listrik, PLN Juga Beri Potongan 50 Persen untuk Tambah Daya, Ini Cara Dapatnya

Menurut Joni, hal itu dilakukan KAI Commuter dalam mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang pesawat yang menggunakan kereta dari Bandara Soetta menuju pusat Kota Jakarta dan sebaliknya.

Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, dalam setahun terakhir (2024) sebanyak 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta.

"Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini, ditargetkan dapat melayani sekitar 20 pesen atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta," ujarnya. 

Baca Juga: Tarif Tol Bengkulu-Taba Penanjung Naik Mulai 3 januari 2025, Berikut Besarannya

Proyeksi peningkatan jumlah penumpang tersebut, lanjutnya, tak lepas dari lokasi strategis Stasiun Manggarai sebagai titik awal keberangkatan maupun Stasiun BNI City. Sebab, kedua stasiun tersebut memiliki konektivitas dan terintegrasi dengan beragam moda transportasi lainnya, seperti Transjakarta, KRL, MRT, LRT, hingga JakLingko. 

“Perlu dipahami oleh semua pihak, bahwa keputusan yang diambil KCI bertujuan untuk mendukung pergerakan penumpang, baik itu berupa ketepatan waktu keberangkatan dan ketibaan, waktu tempuh yang tidak lama, serta keamanan dan kenyamanan bagi penumpang kami,” tuturnya. 

Sebelumnya diberitakan Kompas.tv, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta agar waktu tempuh kereta api bandara dapat dipersingkat, sehingga mampu menjadi pilihan utama transportasi publik.

Baca Juga: Cara Dapat Medical Check Up Gratis untuk yang Ulang Tahun Semua Usia, Bisa untuk Deteksi Kanker

Saat menjajal kereta bandara dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Stasiun BNI City, Jakarta, Rabu (1/1), Erick meminta agar waktu tempuh yang mencapai 50 menit ini, dapat dipersingkat demi meningkatkan efisiensi layanan.

"Kita sedang berhitung apakah waktu tempuh bisa dipersingkat menjadi 40 menit atau bahkan 35 menit. Konektivitas antara bandara dan pusat kota harus benar-benar terintegrasi, agar layanan ini menjadi pilihan utama masyarakat," kata Erick.

Erick optimistis rencana ini dapat terealisasi dalam waktu enam bulan ke depan. Ia menilai hal ini bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas transportasi publik yang mendukung efisiensi dan kenyamanan penumpang.

"Saya rasa enam bulan cukup untuk merealisasikan rencana ini. Nanti, enam bulan lagi akan kita evaluasi dan tagih progresnya," ujarnya pula.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x