Kompas TV regional bali nusa tenggara

Di Tengah Cuaca Ekstrem Hujan Deras, Gili Trawangan Tetap Dipadati Wisatawan pada Akhir Tahun

Kompas.tv - 28 Desember 2024, 13:59 WIB
di-tengah-cuaca-ekstrem-hujan-deras-gili-trawangan-tetap-dipadati-wisatawan-pada-akhir-tahun
Aliran wisatawan tiba di Pelabuhan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/12/2024) sore. (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

 

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Kawasan Tiga Gili yakni Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) rupanya tetap menjadi magnet bagi wisatawan yang hendak melewatkan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini.

Ini terlihat dari aliran wisatawan yang terus masuk ke Tiga Gili kendati cuaca ekstrem seperti hujan deras, mengguyur kawasan itu nyaris setiap hari sejak akhir November lalu.

Seperti terlihat pada Sabtu (28/12/2024), wisatawan yang mengalir masuk ke Gili Trawangan tampak terlihat di kawasan pelabuhan di pulau seluas 340 hektare itu.

Hingga siang saat hujan turun, wisatawan terus mengalir, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik.

Kendati pulau sudah mulai padat oleh wisatawan, namun tingkat okupansi hotel di Gili Trawangan disebut mengalami penurunan selama bulan Desember. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Gili Hotel Association (GHA) Lalu Kusnawan.

“Secara overall (keseluruhan, -red) bulan Desember, turun, tapi tidak signifikan,” ujarnya kepada Kompas.tv melalui sambungan telepon, Sabtu.

Baca Juga: Natal Tiba, Wisatawan Mulai Padati Gili Trawangan di Libur Nataru

Kusnawan menyebut, tingkat keterisian hotel selama libur Nataru bahkan meningkat dibandingkan tahun lalu di periode yang sama.

“Mungkin kurang lebih sama, tetapi kalau dibandingkan dengan masa (libur) Nataru tahun kemarin, naik sedikit,” terangnya.

Kenaikan tingkat kunjungan wisatawan di Kabupaten Lombok Utara, khususnya di Gili Trawangan, juga diamini oleh Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Utara Denda Dewi Tresni Budiastuti. 

Ia menyebut, data kunjungan wisatawan pada November 2024 mencatat sebanyak 29.172 wisatawan mancanegara (wisman) dan 3.241 wisatawan nusantara (wisnus) mengunjungi Gili Trawangan.

Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan jumlah kunjungan wisatawan pada periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni 24.849 wisman dan 2.761 wisnus. 

“Dan data kunjungan untuk ke destinasi wisata (di Lombok Utara) memang terbesar ke Tiga Gili, khususnya Gili Trawangan,” ujarnya melalui pesan tertulis kepada Kompas.tv, Rabu (25/12).

Wisatawan tampak di Pelabuhan Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (28/12/2024) sore. (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

Kendati begitu, kepadatan arus wisatawan di Gili Trawangan pada akhir tahun kali ini baru terlihat mulai Rabu (25/12).

Padahal, di tahun-tahun sebelumnya, tingkat kepadatan wisatawan yang masuk biasanya sudah mulai tampak jelang pertengahan pekan ketiga bulan Desember.

Tambahan lagi, banyak pelaku usaha akomodasi mengeluhkan penurunan pendapatan selama tahun ini, khususnya pada periode Nataru. 

Terkait hal ini, Kusnawan yang juga Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) NTB, menyodorkan kemungkinan penyebabnya.

“Pangsa pasarnya yang turun. Menurut saya, market-nya yang turun. Artinya, satu, (tingkat) kunjungan (wisatawan) naik, tapi harga hotel di high season tinggi. Dua, terjadi pergeseran (perilaku wisatawan memilih) range harga hotel yang lebih murah. Kemungkinannya begitu menurut saya,” papar Kusnawan.

Baca Juga: Kunjungi Gili Trawangan, Wisatawan Asal Bekasi: kayak Bukan di Indonesia, Banyak Banget Bulenya

Dia juga menyebut, adanya informasi kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen dan faktor cuaca ekstrem juga berkemungkinan menjadi faktor penyebab.

“Penyebabnya bisa jadi juga karena adanya kenaikan PPN 12 persen, juga cuaca buruk. Tahun ini, sempat terjadi penutupan rute fastboat Gili-Bali karena cuaca ekstrem, sementara tahun lalu kan lancar,” ujarnya. 

Sebelumnya, rute fastboat atau kapal cepat yang melayani rute Bali ke Gili dan sebaliknya sempat mengalami penutupan sejak Minggu (22/12) siang akibat cuaca ekstrem berupa gelombang tinggi yang melanda Selat Lombok.

Namun, pada Rabu (25/12) pagi, fastboat rute Bali-Gili dan sebaliknya kembali beroperasi seperti biasa. 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x