SEMARANG, KOMPAS.TV - Keluarga siswa SMK dengan inisial GRO yang meninggal atas penembakan polisi kecewa, karena tidak jadi dihadirkan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI, yang dilaksanakan pada Selasa (3/12/2024) pagi.
Padahal sebelumnya, perwakilan keluarga almarhum GRO telah menerima surat panggilan untuk hadir di Gedung DPR RI. Namun, diinformasikan acara dibatalkan dan diganti dengan kehadiran secara daring.
Setelah menunggu untuk bergabung RDP secara daring, pertemuan daring tersebut tidak dapat diakses. Padahal keluarga telah menyiapkan bahan bukti, dan ingin menyampaikan kejanggalan yang ditemukan keluarga.
“Tidak bisa ikut RDP. Saat Minggu sore dibatalkan, kemudian pada Senin sore diinformasikan untuk lewat zoom, sehingga saya siapkan. Ternyata setelah kami hubungi saat sudah berlangsung di Jakarta, kami tetap tidak bisa ikut. Berarti DPR itu bohong, kami kecewa terus terang, karena kami sudah menyiapkan semua untuk zoom dan semua yang ingin disampaikan,” jelas Subambang, perwakilan keluarga/pendamping hukum.
Pihak keluarga almarhum GRO berharap, Komisi III DPR RI bisa melihat kasus ini dari dua sisi, bukan hanya sepihak dari kepolisian saja.
#rdp #siswasmk #dpr
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.