Kompas TV nasional politik

Bahlil soal Perang Tarif Impor: Tidak Perlu Ditanggapi Serius, Ini Hal Biasa Saja

Kompas.tv - 17 April 2025, 01:30 WIB
bahlil-soal-perang-tarif-impor-tidak-perlu-ditanggapi-serius-ini-hal-biasa-saja
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia berpidato dalama cara halalbihalal Partai Golkar di Jakarta, Rabu (16/4/2025). (Sumber: Bagus Ahmad Rizaldi/Antara)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia menyebut perang tarif yang dipicu tarif impor Amerika Serikat (AS) tidak perlu ditanggapi secara serius.

Menurutnya, memanasnya perang tarif antara China dan AS belakangan ini adalah hal biasa.

"Menurut saya ini hal yang biasa aja, jangan juga ditanggapi serius seperti dunia ini sudah mau berakhir," kata Bahlil dalam acara halalbihalal Partai Golkar di Jakarta, Rabu (15/4/2025).

Bahlil berpendapat, Presiden AS Donald Trump sedang membuat gerakan tambahan yang menyebabkan semua pihak mesti berkompromi terkait tarif impor.

Baca Juga: Indonesia akan Tambah Impor Migas dari AS, Nilainya Rp167,73 Triliun

"Karena kalau disuruh datang baik-baik, nggak mau datang. Buat dulu gerakan tambahan, habis itu orang datang," kata Bahlil dikutip Antara.

Bahlil yang juga Menteri ESDM ini menilai kebijakan seperti tarif impor biasa dalam proses berkompromi.

Ia mengutarakan hal itu seperti yang pernah dialaminya saat menjadi pengusaha dan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI).

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Bahlil menyebut Indonesia memang memiliki defisit neraca perdagangan dengan AS sehingga dikenai tarif 32 persen.

Menurutnya, pemerintah perlu mengatur strategi untuk menyeimbangkan neraca perdagangan.

Bahlil menambahkan, sektor ESDM bisa menambah keseimbangan neraca hingga 10-14 miliar dolar AS.

Namun, penambahan itu disebutnya harus diiringi semangat perumbuhan ekonomi.

Ia menyanjung program hilirisasi pemerintahan Prabowo Subianto yang disebutnya dapat memicu pertumbuhan ekonomi.

Dengan hilirisasi, kata Bahlil, Indonesia dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan pasar baru.

"Dan regulasi kita memang kita harus mampu melakukan sesuatu yang baik," katanya.

Baca Juga: Trump Tunda Penerapan Tarif Impor, Wakil Ketua Komisi XI DPR: Patut Diapresiasi Bawa Efek Positif

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x