Kejagung Ungkap Kaitan Kasus Suap Ekspor CPO dengan Vonis Bebas Ronald Tannur

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum Kejagung), Harli Siregar mengungkapkan kaitan kasus dugaan suap ekspor crude palm oil (CPO) dan vonis bebas Ronald Tannur. 

Harli menjelaskan, ketika menangani perkara di Surabaya terkait dengan kasus Ronald Tannur dan Zarof Ricar (ZR), pihaknya melakukan penggeledahan dan penyitaan sebagai upaya dari penyelidikan.

Dalam upaya penggeledahan dan penyitaan dalam perkara di Surabaya terkait Ronald Tannur dan SR, Kejagung menemukan berbagai barang bukti, termasuk barang bukti elektronik. 

"Dari salah satu barang bukti elektronik, kita menemukan, ada informasi, catatan, terkait dengan penanganan perkara yang dikaitkan dengan MS," terang Harli dalam program Satu Meja KompasTV, Rabu malam (16/4/2025). 

Lantas, sebagai investigator, Kejagung melakukan kajian terhadap penemuan tersebut. 

"Apa sih peran MS ini, profilnya seperti apa dalam kasus ini," tutur Harli. 

Kemudian, pada tanggal 19 maret 2025, ada putusan onslag terkait dengan tindak pidana korporasi sebagai terdakwa. 

Baca Juga: Lengkap! Ini Profil 3 Hakim Tersangka Suap dalam Kasus Korupsi CPO yang Ditahan Kejagung

Kejagung pun melakukan analisis terhadap putusan onslag tersebut. 

"Tentu setelah kita analisis, ada kaitan MS di situ," kata Harli. 

Lalu, penyidik Kejagung melakukan upaya penggeledahan di tempat MS. 

"Di situ ditemukan bagaimana supaya perkara ini bisa onslag yang terkait dengan korporasi," ungkap Harli.