LABUAN BAJO, KOMPAS.TV - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) mengeluarkan wacana untuk menutup Taman Nasional Komodo secara reguler pada hari-kari tertentu mulai pertengahan 2025 mendatang.
Kepala Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) Hendrikus Siga mengatakan, pihaknya berencana menutup Taman Nasional Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), untuk menjaga sumber daya alam wilayah tersebut secara berkelanjutan.
"Kalau para pihak bisa menerima rencana ini, kita akan wujudkan sebagai upaya untuk menjaga sumber daya alam TNK secara berkelanjutan," kata kata Hendrikus dikutip dari Kompas.com, Selasa (16/7/2024).
"Kita akan melakukan konsultasi publik dan kajian ilmiah terkait rencana ini," imbuhnya.
Terkait rencana ini, Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng mengatakan pihaknya masih menunggu hasil kajian ilmiah yang dilakukan.
Yulianus menambahkan, Dinas Pariwisata akan melakukan koordinasi mengenai hal tersebut.
"Kita tunggu hasil kajian ilmiahnya. Dinas Pariwisata akan koordinasi terkait hal tersebut," ujarnya, Kamis (18/7/2024).
Yulianus menambahkan, penutupan Taman Nasional Komodo secara reguler di hari-hari tertentu masih wacana.
Ia menyebut wacana tersebut masih menunggu hasil dari kajian ilmiah mengenai dampak yang akan terjadi jika Taman Nasional Komodo ditutup secara reguler.
Baca Juga: Damri Hadirkan Rute Bandara Komodo-Kota di Labuan Bajo, Cuma Bayar Rp5.000
"Pada saat nanti pelaksanaannya pasti ada dampaknya," ucapnya.
Yulianus pun belum bisa memberikan komentar lebih lanjut mengenai rencana penutupan secara reguler Taman Nasional Komodo.
Sementara itu, Plt. Direktur Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Frans Teguh mendukung rencana itu. Ia menyebut analisis daya dukung dan daya tampung menjadi landasan kebijakan tersebut.
"Penutupan sementara umumnya biasa dilakukan di beberapa kawasan taman nasional. Kawasan konservasi perlu tetap menjaga, merawat sumber daya yang dimiliki agar tidak rusak atau punah," kata Frans di Labuan Bajo, Rabu (17/7/2024).
Menurutnya, proses pemulihan dan regenerasi tetap diperlukan agar ekosistem lingkungan tetap terjaga dengan keseimbangan alami.
Penutupan sementara kawasan TN Komodo, ini merupakan sebagai bagian dari strategi dan teknik manajemen pengunjung.
"Pengaturan agenda atau jadwal itinerary juga dapat dialihkan ke destinasi lain, sambil menunggu jadwal pembukaan," ujarnya.
Karena itu, tambah dia, para operator dan tour guide perlu mengkomunikasikan secara tepat kepada calon pengunjung atau wisatawan terkait kebijakan itu.
"Saat ini adalah penutupan sementara bisa 1 hari seminggu, atau 1 hari dua minggu tergantung kebijakan dan pertimbangan konservasi oleh pengelola taman nasional," imbuhnya.
Baca Juga: Kapal Wisata Labuan Bajo Menuju Pulau Komodo Terbakar, 2 Orang Terluka dan 31 Lainnya Selamat
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.