KUDUS, KOMPAS.TV - Dengan mengusung semangat untuk ketahanan pangan, para ibu rumah tangga di Desa Jati Kulon, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah memanfaatkan sampah sisa sayuran dan kulit buah buahan untuk dibuat eco enzym dan pupuk kompos. Cairan serbaguna yang ramah lingkungan yang dihasilkan dari proses fermentasi sampah organik tersebut selanjutnya digunakan untuk menyuburkan tanah, selain itu juga dapat dijadikan sebagai pengusir hama pada tanaman.
Dengan memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah, ibu rumah tangga juga menanam aneka macam tanaman mulai dari sayuran, buah buahan, hingga tanaman pengganti makanan pokok seperti ketela, talas, dan jagung. Mereka memilih menanam aneka tanaman tersebut karena jenis tanaman dan tumbuhan tersebut mudah tumbuh dan hasilnya bisa dimanfaatkan secara langsung untuk kebutuhan sehari-hari, selain itu juga bisa dijadikan makanan pengganti nasi.
“Kebetulan di Desa Jati Kulon ini adalah kawasan perkotaan jadi kita keterbatasan tempat. Jadi kita memanfaatkan lahan perkarangan rumah untuk ditanami aneka sayuran, buah-buahan dan makanan pokok sebagai penunjang ketahanan pangan secara mandiri. Selain itu kita juga memanfaatkan sampah dapur seperti kulit buah, sisa sayuran kita olah untuk menjadi pupuk organik,” jelas Sri Sentuni, penggerak urban farming Desa Jati Kulon.
Dari hasil berkebun secara organik tersebut, para ibu rumah tangga di Desa Jati Kulon sudah mampu membuat puluhan jenis produk makanan seperti kue, puding, dan brownies yang berbahan dasar dari ketela, talas, dan jagung. Selain dikonsumsi sendiri olahan tersebut juga sudah mulai dijual di pasaran sehingga dapat membantu menambah perekonomian mereka.
“Dari kebun yang memanfaatkan lahan sempit di rumah masing-masing, kita bisa menghasilkan produk-produk makanan yag sudah mencapai puluhan dimana produk-produk tersebut bisa menjadi tambahan income untuk ibu-ibu di sini atau ketahanan pangan di rumah masing-masing. Untuk pengganti tepung dari produk kita ada ketela, talas, jagung itu bisa digunakan untuk membuat makanan yang bisa dijual di pasar-pasar,” Susi Rambiani, pembuat makanan berbahan dasar ketela, talas, dan jagung.
Semangat ibu rumah tangga tersebut secara tidak langsung dapat membantu program pemerintah dalam mewujudkan program ketahanan pangan di tengah isu krisis pangan di berbagai belahan dunia yang sedang terjadi saat ini.
#urbanfarming #kudus #ketahananpangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.