"Orang jual tikar ini mampir pas di depan rumah dia (Dedi), mungkin ada orang mau beli atau nawar-nawar, nah dia emosi," kata Yusuf pada TribunSumsel.com, Jumat (17/6/2022).
Namun, Dedi mengamuk dan mengejarnya. Pedagang tikar itu kemudian melarikan diri dan bersembunyi di salah satu rumah warga.
Sepeda motor pedagang keliling yang ditinggalkannya begitu saja menjadi sasaran amukan Dedi hingga rusak di beberapa bagian.
"Orang jual tikar itu katanya dari Palembang, tapi dia menetap di Sekayu. Waktu dia dikejar (Dedi) itu dia lari, motor ditinggalnya, motornya dirusak (oleh Dedi), dipukul pakai kayu," kata Yusuf.
Meski sudah merusak sepeda motor pedagang itu, Dedi tersebut belum puas. Dia terus mencari pedagang tikar itu sambil menenteng sebatang kayu.
Nahas saat berada di lokasi kejadian, ada tiga orang pelajar salah satunya korban, sedang duduk-duduk sambil main handphone di bawah pohon mangga.
ODGJ itu datang dari arah belakang tanpa diketahui korban, dan tiba-tiba langsung memukul kepala korban pakai kayu secara bertubi-tubi.
"Orang jual tikar ini pakai baju putih, nah si korban juga pakai baju putih, mungkin dikiranya tukang jual tikar tadi," kata Yusuf.
Setelah kejadian itu, datang polisi meringkus tersangka. Sementara korban dilarikan ke Puskesmas Karang Dapo, namun dinyatakan meninggal dunia.
Menurut Yusuf, sehari-hari Dedi tidak pernah mengamuk, namun sering emosi ketika melihat orang asing masuk desanya.
Dedi diduga memiliki traumatis terhadap orang asing yang bukan merupakan warga di desanya.
Baca Juga: Pensiunan Pegawai RRI Dibunuh Karena Asmara
"Dia ini ngamuk baru inilah, sebelumnya tidak pernah. Dia ini kumat lihat ada orang asing masuk sini, kalau hari-hari biasanya tidak pernah ngamuk, dengan anak-anak kecil kadang berkawan dia," katanya.
Kapolsek Karang Dapo AKP Forliamzons mengatakan, penanganan kasus ODGJ membunuh pelajar MTs ini dilimpahkan ke Polres Muratara.
"Kita limpahkan ke Polres, ditangani Satreskrim," katanya.
Forliamzons menyebut, tersangka ODGJ itu sudah dibawa ke Mapolres Muratara di Desa Karang Anyar.
Tersangka, kata Kapolsek, sering berbicara sendiri dan tidak nyambung saat diajak berbicara atau dimintai keterangan.
"Ngomongnya kadang nyambung kadang tidak, ya namanya juga orang begitu, rambutnya panjang sudah kita potong, semalam kita bawa ke Polres," ujarnya.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.