SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mewanti-wanti pihak-pihak yang mencoba melakukan praktik joki vaksin. Dia menilai, joki vaksin meruntuhkan upaya pemerintah melindungi masyarakat.
Hal itu disampaikan Ganjar usai jajaran kepolisian mengungkap pelaku praktik joki vaksinasi Covid-19 di Kota Semarang beberapa waktu lalu.
"Tindakan (joki vaksinasi) ini merugikan upaya pemerintah melindungi masyarakat. Kami kasih peringatan keras sekarang, nggak ada joki-jokian ya," kata Ganjar di Semarang, Kamis (6/1/2022).
Politisi PDI Perjuangan itu memperingatkan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan alasan ekonomi maupun alasan lainnya untuk menjadi joki vaksinasi.
Sebab, lanjut Ganjar, pelaksanaan vaksinasi bukan sekadar mengejar target capaian statistik, tapi dalam rangka melindungi masyarakat.
"Jangan sampai karena uang, kesempatan, terus kemudian main joki-jokian. Sudahlah, 'fair-fair' saja, karena ini kebutuhannya bukan soal pencapaian hanya target statistik, tapi ini untuk kesehatan dan melindungi masyarakat,” tegas Ganjar.
Baca Juga: Jadi Joki Vaksin, Tiga Perempuan di Semarang Ditangkap Polisi
Sebelumnya, Polrestabes Semarang, Jawa Tengah menggagalkan praktik joki vaksin Covid-19 yang akan dilakukan di Puskesmas Manyaran, Semarang Barat.
Praktik joki vaksin Covid-19 tersebut terungkap saat petugas puskemas melakukan pemeriksaan identitas calon penerima vaksin.
Awalnya, warga calon penerima vaksin, Christin Lusiana (37), warga Griya Beringin Asri, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, memperoleh undangan untuk melaksanakan vaksinasi di Puskesmas Manyaran.
Namun di hari yang sudah dijadwalkan, Christin Lusiana memiliki keperluan ke luar kota sehingga tidak bisa melaksanakan vaksinasi.
Keluhan tersebut disampaikan kepada Irvanti Oktaviany (48), tetangga Christin Lusiana yang kemudian mengenalkan Diah Subdari (41) untuk menggantikan menerima suntikan vaksin.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.