Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Toba, Audi Murphy Sitorus, menerangkan bahwa Salamat Sianipar mengalami depresi.
Ia dituduh ingin menulari Covid-19 kepada warga sekitar. Sebab, tiap bertemu dengan seseorang, kata Audy, korban langsung jngin memeluknya.
Baca Juga: Aksi Ambil Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Digagalkan Polisi, Keluarga Marah-marah
"Kemarin saat terpapar (Covid-19), entah stress atau apa, asal ketemu sama orang, dipelukinya orang supaya kena juga," kata Audy.
Audy juga mengatakan, bahwa Salamat Sianipar juga ingin memeluk Wakapolsek Silaen yang datang ke lokasi.
"Pokoknya tindakannya aneh. Bahkan Wakapolsek pun datang waktu itu langsung mau dipeluknya. Bidan desa itu juga saat mau memakaikan APD langsung dipeluknya," ucap Audy.
Karena tudingan itulah, warga kemudian beramai-ramai menangkap Salamat Sianipar. Dia kemudian diikat, diseret di jalanan dan didorong-dorong menggunakan kayu.
Aksi persekusi tersebut terekam dalam sebuah video. Dalam video yang beredar, Salamat Sianipar dipukuli kayu oleh massa hingga tak berdaya.
Baca Juga: Sopir Dinsos yang Kabur Saat Tabrak Sepeda Akui Sedang Mengantuk dan Takut Diamuk Massa
Pada Jumat (23/7/2021), Salamat Sianipar kemudian dibawa ke RSUD Porsea untuk menjalani perawatan.
Sempat Melarikan Diri
Berdasarkan keterangan pemerintah daerah, Salamat Sianipar sempat melarikan diri dari RSUD Porsea saat sedang menjalani perawatan.
Kemudian pada Sabtu (24/7/2021), Salamat Sianipar ditemukan pemerintah daerah di Kecamatan Siantar Narumonda. Dalam kondisi tak berdaya, Salamat Sianipar dibawa ke Puskesmas Silaen.
Lantaran kondisinya yang tak memungkinkan dan video penyiksaannya viral, pemerintah daerah kembali merujuk Salamat Sianipar ke RSUD Porsea untuk menjalani perawatan.
Informasi pengeroyokan Salamat Sianipar sampai juga di telinga Bupati Toba Poltak Sitorus dan Wakilnya Tonny M Simanjuntak.
Baca Juga: BNPB: Pasien Covid-19 di Lantai 3 RSUD Poso Menyelamatkan Diri Akibat Gempa Bermagnitudo 6,5
Bersama perangkat pemerintah daerah Toba, Poltak Sitorus lantas mendatangi RSUD Porsea untuk melihat kondisi warganya tersebut.
"Kami datang untuk memastikan agar pasien tersebut mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak RS," kata Poltak Sitorus di RSUD Porsea, Sabtu (24/7/2021).
Karena ada informasi Salamat Sianipar dituduh melarikan diri, Poltak kemudian memerintahkan petugas Satpol PP berjaga di RSUD Porsea, khusus mengawasi korban.
Sumber : Kompas TV/Tribun Medan
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.